Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang dunia pendidikan kedirgantaraan atau International Conference for Aviation Vocational Education and Training (INCAVET) membahas tentang konektivitas geografi kepulauan di Indonesia.

Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU) Heri Sudarmaji dalam keterangan tertulisnya di Banyuwangi, Minggu, mengatakan, kegiatan sejak Sabtu (24/8) ini diinisiasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP-SDM) Kementrian Perhubungan dan  Akademi Pilot Indonesia Banyuwangi (APIB).

"Jadi, APIB bersama kami membuat konferensi dunia pendidikan kedirgantaraan untuk menunjang konektivitas kepulauan di Indonesia. Ini bentuk dari Tri Dharma perguruan tinggi di bawah naungan BPSDM," kata  Heri.

Heri mengatakan, pada konferensi tersebut hadir Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Hadir pula secara daring, Sekretaris BPSDM Kemenhub Capt Antoni Arief Pribadi yang juga memberikan materi dalam INCAVET.

Selain itu, Prof Hendra Hermawan, Profesor dari Laval University Canada; Atase Pendidikan KBRI Manila, Filipina, Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi;  dan Yudhi Ariadhi Conventry Univesity Inggris turut memberikan ilmu kedirgantaraan. Ratusan peserta dari dalam dan luar negeri pun turut serta dalam konferensi yang digelar secara hybrid tersebut.

Menurut dia, konferensi ini merupakan pengembangan dari konferensi nasional (INCAVET) yang telah dilakukan sebelumnya, dan telah berjalan dengan sukses sesuai dengan tujuannya.

Konferensi ini, lanjut dia, secara spesifik membicarakan terkait seaplane atau pesawat yang bisa mendarat di perairan. Hal ini dikarena APIB merupakan operator seaplane. Seaplane, menurutnya sangat cocok dengan kondisi kepulauan di Indonesia.

Oleh karena itu, kata Heri, pihaknya sedang menggenjot penyediaan instruktur pilot seaplane yang nantinya akan mengajarkan bagaimana mengoperasikan pesawat yang bisa mendarat di air ini.

"Betul, di ASEAN ini hanya di APIB yang sebagai operator dan dipercaya menyelenggarakan pendidikannya. Malaysia, Vietnam dan Singapura saja belum ada. Makanya kita khusus meletakkan program ini di APIB. UPT lain tidak boleh melakukan program ini," kata dia.

Sementara itu, Direktur API Banyuwangi Kapten Daniel Dewantoro Rumani menambahkan, saat ini API Banyuwangi ditunjuk sebagai operator seaplane di Indonesia. API Banyuwangi dipercaya mencetak instruktur Seaplane di Indonesia. Nantinya, para instruktur itu akan mencetak pilot-pilot handal yang bisa menerbangkan dan mendaratkan pesawat di wilayah perairan.

Tak hanya itu, API Banyuwangi juga ditunjuk sebagai operator waterbase. Di mana saat ini baru satu waterbase di Indonesia yakni diwilayah Teluk Pangpang atau saat ini di sebut API Pangpang.

"Kami saat ini pun juga banyak tawaran dari daerah lain untuk membuka waterbase seperti di Teluk Pangpang atau API Pangpang ya semacam bandara perairan. Permintaan pertama dari Raja Ampat Papua," ujar dia.

Daniel berharap, dalam konferensi internasional ini, bisa memberikan legitimasi dan kepercayaan kepada API Banyuwangi, sebagai satu-satunya sekolah pilot yang merupakan operator  seaplane dan waterbase di ASEAN.

"Tentu ikhtiar kami dalam memberikan pemahaman kepada dunia jika API Banyuwangi adalah sekolah pilot seaplane," kata dia.

Sementara itu, usai digelar INCAVET dan NCAVET, API Banyuwangi juga menggelar Wisuda 24  Perwira Transportasi Udara Program Diploma III Penerbang Sayap Tetap dan Non Diploma Penerbang Sayap Tetap.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan ucapan selamat kepada para pilot yang lulus pendidikan di API Banyuwangi. Dia berharap, para pilot yang baru lulus dari sekolah pilot ini bisa memberikan kontribusi kepada kejayaan kedirgantaraan di Indonesia.

"Selamat kepada para pilot yang baru saja lulus. Tetap memberikan manfaat kepada kedirgantaraan di Indonesia. Kami harap keselamatan, kenyamanan dan kejayaan dirgantara selalu dijaga," kata dia. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022