Dinas Sosial Kota Surabaya mengembangkan bakat dan kreativitas anak-anak disabilitas di Kota Pahlawan melalui Rumah Anak Prestasi.
"Rumah Anak Prestasi menjadi tempat atau wadah kreativitas dan kemandirian bagi anak-anak disabilitas," kata Kepala Dinsos Kota Surabaya Anna Fajriatin, Jumat.
Pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) telah membuat serangkaian jadwal pelaksanaan kegiatan pengembangan bakat dan kreativitas.
"Rumah Anak Prestasi ini menjadi sarana untuk mengembangkan bakat dan kreativitas. Kalau dulu mereka bergabung dengan komunitas berbayar, tapi di sini free atau gratis," kata Anna.
Oleh karena itu, kata dia, Dinsos mengatur konsep pendaftaran untuk kelas keterampilan di Rumah Anak Prestasi yang berada di Jalan Nginden Semolo 23 secara daring.
Mentor Kelas Mendongeng untuk Terapi Wicara Inge Ariani Safitri mengatakan, kelas tersebut menyasar anak-anak tunawicara yang kesulitan mendapatkan akses untuk berbahasa. Sebab, mereka memiliki kesulitan untuk menggunakan bahasa isyarat.
"Teman-teman tunawicara juga kesulitan untuk belajar bahasa isyarat. Kalau di SLB mereka belajar Sibi (menggunakan tangan untuk mengisyaratkan abjad dan angka), kalau sehari-hari menggunakan Bisindo (membutuhkan dua tangan). Sedangkan kalau di sekolah inklusi kebanyakan mereka tidak bisa keduanya," kata Bunda Inge sapaan akrabnya.
Harapannya, dengan adanya Kelas Mendongeng untuk Terapi Wicara ini bisa menambah kepercayaan diri anak-anak disabilitas untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum.
"Dengan tampil atau mendongeng ini, mereka diharapkan bisa lebih percaya diri dan lebih yakin, bahwa orang-orang bisa mengerti dan paham dengan apa yang ingin disampaikan," kata dia.
Terdapat delapan ruang pelatihan peningkatan keterampilan, bakat, dan minat di Rumah Anak Prestasi, di antaranya kelas Akupuntur, Pembelajaran, Terapi Wicara, Keterampilan Musik, Fisioterapi, Dokter, Lukis, dan Refleksi. "Semua pelatihan tersebut tidak dipungut biaya dan hanya untuk warga ber-KTP Surabaya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Rumah Anak Prestasi menjadi tempat atau wadah kreativitas dan kemandirian bagi anak-anak disabilitas," kata Kepala Dinsos Kota Surabaya Anna Fajriatin, Jumat.
Pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) telah membuat serangkaian jadwal pelaksanaan kegiatan pengembangan bakat dan kreativitas.
"Rumah Anak Prestasi ini menjadi sarana untuk mengembangkan bakat dan kreativitas. Kalau dulu mereka bergabung dengan komunitas berbayar, tapi di sini free atau gratis," kata Anna.
Oleh karena itu, kata dia, Dinsos mengatur konsep pendaftaran untuk kelas keterampilan di Rumah Anak Prestasi yang berada di Jalan Nginden Semolo 23 secara daring.
Mentor Kelas Mendongeng untuk Terapi Wicara Inge Ariani Safitri mengatakan, kelas tersebut menyasar anak-anak tunawicara yang kesulitan mendapatkan akses untuk berbahasa. Sebab, mereka memiliki kesulitan untuk menggunakan bahasa isyarat.
"Teman-teman tunawicara juga kesulitan untuk belajar bahasa isyarat. Kalau di SLB mereka belajar Sibi (menggunakan tangan untuk mengisyaratkan abjad dan angka), kalau sehari-hari menggunakan Bisindo (membutuhkan dua tangan). Sedangkan kalau di sekolah inklusi kebanyakan mereka tidak bisa keduanya," kata Bunda Inge sapaan akrabnya.
Harapannya, dengan adanya Kelas Mendongeng untuk Terapi Wicara ini bisa menambah kepercayaan diri anak-anak disabilitas untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum.
"Dengan tampil atau mendongeng ini, mereka diharapkan bisa lebih percaya diri dan lebih yakin, bahwa orang-orang bisa mengerti dan paham dengan apa yang ingin disampaikan," kata dia.
Terdapat delapan ruang pelatihan peningkatan keterampilan, bakat, dan minat di Rumah Anak Prestasi, di antaranya kelas Akupuntur, Pembelajaran, Terapi Wicara, Keterampilan Musik, Fisioterapi, Dokter, Lukis, dan Refleksi. "Semua pelatihan tersebut tidak dipungut biaya dan hanya untuk warga ber-KTP Surabaya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022