Sebanyak 286 siswa SMPN 3 Candi Sidoarjo melakukan studi lapangan (outing class) tentang pengelolaan sampah dan lingkungan ke Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo, Kamis.
 
Ratusan siswa yang berasal dari Sekolah yang pernah meraih prestasi sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional merupakan bagian dalam melaksanakan Pembelajaran Projek Profil Pelajar Pancasila ke-1 dengan tema "Gaya Hidup Berkelanjutan".
 
Kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Retno Mulyo mengatakan materi diberikan langsung kepada siswa disampaikan dalam bentuk praktik di lokasi di antaranya berupa pemilahan, pengolahan dan pengelolaan sampah.
 
"Ratusan siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk memudahkan proses pembelajaran praktik yang masing-masing dipandu oleh dua orang kader lingkungan," ujarnya.
 
Retno mengatakan para siswa juga diajarkan praktik melakukan pemilahan sampah, organik, nonorganik dan barang berbahaya agar mudah diingat dan diterapkan mulai dari lingkungan terkecilnya. baik di sekolah maupun rumah.
 
Selanjutnya, kata dia, mereka juga diajari bagaimana cara pengolahan sampah mulai praktek pengomposan skala rumah tangga dengan komposter takakura dan juga dipraktikkan pengomposan menggunakan metode komposter aerob hingga menggunakan sumur resapan.
 
Ia mengatakan, siswa diajarkan bagaimana bisa memanfaatkan barang bekas atau sampah yang berada di lingkungannya menjadi sebuah kreasi daur ulang yang dapat memberikan nilai tambah ekonomis. 
 
Para siswa juga dikenalkan bagaimana pengelolaan manajemen bank sampah. Pengenalan bank sampah sejak dini perlu dilakukan sebagai strategi untuk membangun kepedulian masyarakat sejak awal agar mereka dapat berkawan dengan sampah sekaligus akan mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.
 
"Dalam kesempatan tersebut juga dijelaskan bahwa keberadaan bank sampah tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan lain yaitu 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat," kata Retno.
 
Kepala Sekolah SMPN 3 Candi Gufron mengaku senang karena siswanya dapat difasilitasi di tempat yang luar biasa untuk melakukan kegiatan studi outdoor di tempat yang memiliki fasilitas edukasi terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan.
 
"Sebagai sekolah Adiwiyata, kami harus mengajarkan dan mengajak siswa secara langsung ke lokasi agar tahu realitas dan praktek pengelolaan dan pengolahan sampah di kehidupan yang sesungguhnya," kata Gufron. 
 
Terpisah, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah Edi Priyanto, berpendapat bahwa kegiatan edukasi terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan perlu dilakukan kepada generasi muda sejak usia dini.
 
Program pilah sampah dari rumah, olah sampah organik secara mandiri melalui komposter mandiri maupun komunal serta pemberdayaan bank sampah menjadi solusi dalam memecahkan permasalahan sampah dalam rangka turut berpartisipasi pelestarian lingkungan.
 
“Sekecil apa pun yang kita lakukan untuk bumi ini, pasti suatu ketika akan memberikan dampak besar bagi kelangsungan bumi sendiri," tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022