Sebanyak 200 tenaga pendidik di Kota Surabaya, siap mengikuti program Guru Binar kerja sama antara pemerintah kota setempat dengan Putera Sampoerna Foundation dalam waktu dekat ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh, Kamis, mengatakan untuk sementara ini ada 200 tenaga pendidik yang mengikuti program Guru Binar berupa pelatihan mengenai model pembelajaran, strategi saat mengajar dan lain sebagainya.
"Kemudian itu nanti diimplementasikan dan dievaluasi kembali, lalu dilihat kurangnya di mana. Karena pada saat guru mengajar itu harus didokumentasikan sebagai bahan evaluasinya. Kalau gaya mengajarnya menyenangkan, otomatis materi pelajaran di kelas akan mudah diserap oleh anak-anak," kata dia.
Setelah 200 guru yang ikut program Guru Binar itu berhasil, lanjut dia, tenaga pendidik lainnya juga akan diikutkan kegiatan ini.
"Kami evaluasi dulu pelaksanaannya dan pengembangan modelnya. Setelah itu kami bersama Putera Sampoerna Foundation akan melakukan pengembangan di setiap wilayah, kemudian dibentuk kelompok-kelompok agar metode pembelajaran yang diberikan merata," kata Yusuf.
Head of Guru Binar Putera Sampoerna Foundation Juliana mengatakan program Guru Binar untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas belajar siswa.
Bentuk dari pelatihan Guru Binar ini bersifat swapacu serta bisa memilih kelas yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan setiap tenaga pendidik.
Bahkan, jam mengajarnya pun juga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tenaga pendidik.
Setelah mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan, baik itu secara langsung maupun melalui daring, para tenaga pendidik itu diwajibkan mengimplementasikan ilmunya di dalam kelas ketika mengajar sembari direkam.
"Lalu portofolionya akan kami analisa, kemudian akan kami beri sertifikat. Sertifikat itu nantinya bisa digunakan untuk modal pengalaman masing-masing tenaga pendidik ketika kenaikan pangkat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh, Kamis, mengatakan untuk sementara ini ada 200 tenaga pendidik yang mengikuti program Guru Binar berupa pelatihan mengenai model pembelajaran, strategi saat mengajar dan lain sebagainya.
"Kemudian itu nanti diimplementasikan dan dievaluasi kembali, lalu dilihat kurangnya di mana. Karena pada saat guru mengajar itu harus didokumentasikan sebagai bahan evaluasinya. Kalau gaya mengajarnya menyenangkan, otomatis materi pelajaran di kelas akan mudah diserap oleh anak-anak," kata dia.
Setelah 200 guru yang ikut program Guru Binar itu berhasil, lanjut dia, tenaga pendidik lainnya juga akan diikutkan kegiatan ini.
"Kami evaluasi dulu pelaksanaannya dan pengembangan modelnya. Setelah itu kami bersama Putera Sampoerna Foundation akan melakukan pengembangan di setiap wilayah, kemudian dibentuk kelompok-kelompok agar metode pembelajaran yang diberikan merata," kata Yusuf.
Head of Guru Binar Putera Sampoerna Foundation Juliana mengatakan program Guru Binar untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas belajar siswa.
Bentuk dari pelatihan Guru Binar ini bersifat swapacu serta bisa memilih kelas yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan setiap tenaga pendidik.
Bahkan, jam mengajarnya pun juga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tenaga pendidik.
Setelah mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan, baik itu secara langsung maupun melalui daring, para tenaga pendidik itu diwajibkan mengimplementasikan ilmunya di dalam kelas ketika mengajar sembari direkam.
"Lalu portofolionya akan kami analisa, kemudian akan kami beri sertifikat. Sertifikat itu nantinya bisa digunakan untuk modal pengalaman masing-masing tenaga pendidik ketika kenaikan pangkat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022