Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengharapkan ada teladan kehidupan yang bisa diambil dari pergelaran wayang kulit dengan lakon "Babad Wanamarta"' yang digelar di lapangan parkir bus Ubaya Traning Center (UTC) dalam HUT ke 77 Republik Indonesia, Sabtu malam.
 
"Dalam lakon ini, Pandawa yang memutuskan memilih hutan Wanamarta, lantaran tidak tega jika Prabu Dretarastra yang pindah ke Hutan Wanamarta bersama para Kurawa. Apalagi Raden Kurupati sedang mengalami sakit keras. Kendati demikian Raden Kurupati sakit itu, karena takut kehilangan takhta Hastina," kata Ikfina Fahmawati.
 
Dia mengatakan, Raden Puntadewa pun tidak terlalu memikirkan soal takhta. Jika memang kepergiannya ke Hutan Wanamarta bisa membuat Raden Kurupati sehat kembali, maka akan sangat bersyukur.
 
"Cerita Pandawa ini berkesinambungan dengan kemerdekaan Republik Indonesia yang kita miliki saat ini, yang diraih dengan kerja keras dengan satu usaha kerja sama yang sangat luar biasa dan bukan pemberian dari siapapun," kata dia.
 
Termasuk, lanjut dia, segala sesuatu yang diupayakan pemerintah bangkit dari pandemi saat ini, yang kemudian harus betul-betul komitmen mau dan mampu untuk mengerahkan segala kekuatan dan potensi yang dimiliki.
 
"Cerita wayang ini adalah simbol-simbol kebijakan-kebijakan kehidupan manusia. Bagaimana Kemudian dari pewayangan ini kita bisa mengambil hikmah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita," ujar dia.
 
Pergelaran wayang kulit dengan lakon "Babad Wanamarta" ini, dibuka dengan penyerahan gunungan oleh Ketua Yayasan Ubaya, Anton Prijatno kepada dalang Ki Sinarto.
 
Rektor Ubaya, Benny Lianto mengatakan, pergelaran wayang yang menjadi tradisi rutin Ubaya ini, agak berbeda dari biasanya yang dilakukan pada saat Dies Natalis Ubaya, tetapi kali ini diselenggarakan dalam rangka HUT ke-77 Kemerdekaan RI
 
"Semoga acara ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi kita bisa mengambil nilai-nilai baik, dan saya percaya nilai baik ini bisa menjadi energi baik bagi kita, supaya kita lebih siap menghadapi kehidupan ke depan yang lebih kompleks," kata dia.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022