Seorang pria mengaku Warga Negara Australia, Ayad Alkaabali, meminta bantuan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk mencari anaknya yang hilang akibat kapal tenggelam pada peristiwa 2011 silam.
Permintaan bantuan tersebut melalui video diunggahnya pada media sosial facebook berdurasi 2 menit lebih 12 detik.
"Tolong Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur," katanya.
Dalam video itu juga disertakan tangkapan layar berita kejadian tenggelamnya kapal yang ditumpanginya beserta istri, tiga anak dan ratusan orang imigran.
Baca juga: Gubernur Khofifah minta lembaga pendidikan tingkatkan kualitas
Dijelaskannya, 11 tahun lalu, Ayad Alkaabi adalah salah seorang imigran dari Irak yang bersama ratusan orang lainnya melakukan perjalanan ke Australia melalui Indonesia.
Namun, kapal yang ditumpanginya pecah di sekitar perairan Trenggalek, Jawa Timur, dan sebagian besar penumpangnya tenggelam, bahkan ditemukan meninggal dunia.
Ia dan istrinya selamat, sementara kedua anaknya ditemukan sudah tak bernyawa.
Sedangkan, satu anaknya yang bernama Ali Ayad Yousef Alkaabi yang saat itu berusia 10 tahun tidak ditemukan.
Sementara itu, rekan Ayad Alkaabali, Wirawan Dwi menceritakan bahwa tidak memungkinkan bertahan lebih lama untuk mencari anaknya di Indonesia karena harus melanjutkan perjalanan ke Australia.
Di Negeri Kanguru itu, Ayad terus berusaha mencari info tentang anaknya, namun nihil, tak ada kabar. Ayad tak bisa pergi ke Indonesia karena belum mendapatkan kewarganegaraan Australia.
Pada 2019, ketika berhasil mendapatkan kewarganegaraan, Ayad tetap tak bisa ke mana-mana akibat pandemi COVID-19 melanda sehingga perjalanan luar negeri dibatasi.
Tahun 2022, kata dia, Ayad akhirnya kembali ke Indonesia untuk mencari jejak keberadaan anaknya.
Baca juga: Khofifah bangga pemain Timnas U-16 asal Jatim bercita-cita main di Eropa
Ayad membuat poster berisi foto anaknya yang hilang, dan menyertakan nomor kontak yang bisa dihubungi jika ada yang mengetahui keberadaan anaknya, hidup ataupun mati.
Ayad bahkan akan memberi hadiah bagi orang yang mengetahui keberadaan anaknya dengan imbalan Rp100 juta.
"Dia sangat berharap bantuan dari warga Indonesia yang mengetahui keberadaan putranya. Jika Ali anaknya tidak ditemukan, Ayad akan bersalah sepanjang hidupnya. Ia berjanji melakukan apapun yang dia bisa untuk menemukan anaknya," kata Wirawan yang dituliskan pada akun facebook pribadinya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Permintaan bantuan tersebut melalui video diunggahnya pada media sosial facebook berdurasi 2 menit lebih 12 detik.
"Tolong Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur," katanya.
Dalam video itu juga disertakan tangkapan layar berita kejadian tenggelamnya kapal yang ditumpanginya beserta istri, tiga anak dan ratusan orang imigran.
Baca juga: Gubernur Khofifah minta lembaga pendidikan tingkatkan kualitas
Dijelaskannya, 11 tahun lalu, Ayad Alkaabi adalah salah seorang imigran dari Irak yang bersama ratusan orang lainnya melakukan perjalanan ke Australia melalui Indonesia.
Namun, kapal yang ditumpanginya pecah di sekitar perairan Trenggalek, Jawa Timur, dan sebagian besar penumpangnya tenggelam, bahkan ditemukan meninggal dunia.
Ia dan istrinya selamat, sementara kedua anaknya ditemukan sudah tak bernyawa.
Sedangkan, satu anaknya yang bernama Ali Ayad Yousef Alkaabi yang saat itu berusia 10 tahun tidak ditemukan.
Sementara itu, rekan Ayad Alkaabali, Wirawan Dwi menceritakan bahwa tidak memungkinkan bertahan lebih lama untuk mencari anaknya di Indonesia karena harus melanjutkan perjalanan ke Australia.
Di Negeri Kanguru itu, Ayad terus berusaha mencari info tentang anaknya, namun nihil, tak ada kabar. Ayad tak bisa pergi ke Indonesia karena belum mendapatkan kewarganegaraan Australia.
Pada 2019, ketika berhasil mendapatkan kewarganegaraan, Ayad tetap tak bisa ke mana-mana akibat pandemi COVID-19 melanda sehingga perjalanan luar negeri dibatasi.
Tahun 2022, kata dia, Ayad akhirnya kembali ke Indonesia untuk mencari jejak keberadaan anaknya.
Baca juga: Khofifah bangga pemain Timnas U-16 asal Jatim bercita-cita main di Eropa
Ayad membuat poster berisi foto anaknya yang hilang, dan menyertakan nomor kontak yang bisa dihubungi jika ada yang mengetahui keberadaan anaknya, hidup ataupun mati.
Ayad bahkan akan memberi hadiah bagi orang yang mengetahui keberadaan anaknya dengan imbalan Rp100 juta.
"Dia sangat berharap bantuan dari warga Indonesia yang mengetahui keberadaan putranya. Jika Ali anaknya tidak ditemukan, Ayad akan bersalah sepanjang hidupnya. Ia berjanji melakukan apapun yang dia bisa untuk menemukan anaknya," kata Wirawan yang dituliskan pada akun facebook pribadinya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022