Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Kota AKP Dwi Jatmiko ribut dengan puluhan wartawan di Madiun, Jawa Timur, karena merasa istrinya dilecehkan oleh salah satu wartawan saat sedang meliput upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Alun-alun Kota Madiun, Rabu.
Kejadian tersebut bermula saat wartawan Jatim Pos bernama Jumali usai meliput dan melakukan sesi wawancara dengan Wali Kota Madiun. Setelah selesai, dirinya hendak bergeser ke tempat lain.
Namun, saat berjalan ia tersandung tangga di area wawancara hingga terjatuh menimpa pot bunga dan tidak sengaja memegang bagian pantat dari istri AKP Dwi Jatmiko yang waktu bersamaan berada di area tersebut. Saat itu juga, Jumali langsung meminta maaf kepada yang bersangkutan karena ketidaksengajaannya.
"Saya langsung meminta maaf atas kejadian tersebut," ujar Jumali kepada wartawan.
Ternyata, tak berhenti di situ. Selang beberapa waktu, Jumali mendapat telepon dari Kasat Lantas yang memintanya untuk datang ke kantor polisi guna menjelaskan kronologis kejadian.
Sejumlah wartawan yang masih berada di area alun-alun seusai meliput upacara akhirnya memberikan dukungan kepada Jumali dengan mengantarnya ke Mapolres Madiun Kota untuk menemui kasat lantas.
"Saya penuhi permintaan Pak Kasat datang ke kantornya untuk menjelaskan kronologisnya. Tetapi sebelum saya menjelaskan kronologisnya, saya juga sempat meminta maaf lagi, tetapi beliaunya bersikukuh ingin membuat BAP saya," ujar Jumali.
Wakapolres Madiun Kota Kompol Supriyono yang mendengar kejadian tersebut kemudian mencoba menengahi dan menjamin bahwa kasus tersebut telah selesai karena hanya merupakan kesalahpahaman.
Ternyata, masih belum puas, setelah didamaikan dengan Wakapolres, ternyata AKP Dwi Jatmoko bersama istrinya kembali menemui Jumali bersama wartawan lainnya yang masih berada di halaman mapolres setempat hingga terjadi adu mulut.
Saking emosinya, AKP Dwi Jatmiko sampai melepas baju dinasnya. Dia menuding dan berteriak meminta Jumali mengakui perbuatannya memegang istrinya.
"Ini istri saya. Ini korban. Orang tuanya menitipkan ke saya untuk dilindungi, tetapi dipegang-pegang sengaja atau tidak sengaja. Saya minta dia minta maaf," kata Kasat Lantas dengan penuh emosi.
Tetapi, Jumali tetap bersikukuh bahwa kejadian itu bukanlah unsur kesengajaan dan dirinya telah meminta maaf dari awal.
Kapolres Madiun Kota AKP Suryono mendengar keributan tersebut langsung menemui wartawan dan meminta maaf atas insiden tersebut.
"Saya selaku Kapolres Madiun Kota atasan dari yang bersangkutan memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kesalahpahaman yang terjadi," kata AKBP Suryono.
Pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut dan menilai hal tersebut merupakan ketidaksengajaan belaka sehingga tidak perlu BAP.
"Oleh karena itu, nanti akan kita panggil secara khusus yang bersangkutan untuk menjelaskan kepada kami terkait kejadian tersebut. Karena ketidaksengajaan, kan tidak ada pidananya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kejadian tersebut bermula saat wartawan Jatim Pos bernama Jumali usai meliput dan melakukan sesi wawancara dengan Wali Kota Madiun. Setelah selesai, dirinya hendak bergeser ke tempat lain.
Namun, saat berjalan ia tersandung tangga di area wawancara hingga terjatuh menimpa pot bunga dan tidak sengaja memegang bagian pantat dari istri AKP Dwi Jatmiko yang waktu bersamaan berada di area tersebut. Saat itu juga, Jumali langsung meminta maaf kepada yang bersangkutan karena ketidaksengajaannya.
"Saya langsung meminta maaf atas kejadian tersebut," ujar Jumali kepada wartawan.
Ternyata, tak berhenti di situ. Selang beberapa waktu, Jumali mendapat telepon dari Kasat Lantas yang memintanya untuk datang ke kantor polisi guna menjelaskan kronologis kejadian.
Sejumlah wartawan yang masih berada di area alun-alun seusai meliput upacara akhirnya memberikan dukungan kepada Jumali dengan mengantarnya ke Mapolres Madiun Kota untuk menemui kasat lantas.
"Saya penuhi permintaan Pak Kasat datang ke kantornya untuk menjelaskan kronologisnya. Tetapi sebelum saya menjelaskan kronologisnya, saya juga sempat meminta maaf lagi, tetapi beliaunya bersikukuh ingin membuat BAP saya," ujar Jumali.
Wakapolres Madiun Kota Kompol Supriyono yang mendengar kejadian tersebut kemudian mencoba menengahi dan menjamin bahwa kasus tersebut telah selesai karena hanya merupakan kesalahpahaman.
Ternyata, masih belum puas, setelah didamaikan dengan Wakapolres, ternyata AKP Dwi Jatmoko bersama istrinya kembali menemui Jumali bersama wartawan lainnya yang masih berada di halaman mapolres setempat hingga terjadi adu mulut.
Saking emosinya, AKP Dwi Jatmiko sampai melepas baju dinasnya. Dia menuding dan berteriak meminta Jumali mengakui perbuatannya memegang istrinya.
"Ini istri saya. Ini korban. Orang tuanya menitipkan ke saya untuk dilindungi, tetapi dipegang-pegang sengaja atau tidak sengaja. Saya minta dia minta maaf," kata Kasat Lantas dengan penuh emosi.
Tetapi, Jumali tetap bersikukuh bahwa kejadian itu bukanlah unsur kesengajaan dan dirinya telah meminta maaf dari awal.
Kapolres Madiun Kota AKP Suryono mendengar keributan tersebut langsung menemui wartawan dan meminta maaf atas insiden tersebut.
"Saya selaku Kapolres Madiun Kota atasan dari yang bersangkutan memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kesalahpahaman yang terjadi," kata AKBP Suryono.
Pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut dan menilai hal tersebut merupakan ketidaksengajaan belaka sehingga tidak perlu BAP.
"Oleh karena itu, nanti akan kita panggil secara khusus yang bersangkutan untuk menjelaskan kepada kami terkait kejadian tersebut. Karena ketidaksengajaan, kan tidak ada pidananya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022