Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menandatangani nota kesepahaman (momerandum of understanding/MoU) dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam hal peningkatan kompetensi dan keterampilan masyarakat di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker Budi Hartawan dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di sela acara Penutupan Tahap III dan Pembukaan Tahap IV Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang digelar Balai Latihan Kerja (BLK) Muncar, Banyuwangi, Senin (15/8).

"Dengan kerja sama ini, Pemkab Banyuwangi bisa menggunakan fasilitas yang ada di BPVP secara gratis untuk kepentingan peningkatan kompetensi dan keterampilan warga Banyuwangi. Banyak fasilitas dan jenis pelatihan yang bisa dimanfaatkan," kata Budi Hartawan.

Menurut ia, seiring dengan kerja sama tersebut pihaknya akan terus menambah fasilitas pelatihan yang akan disediakan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di BLK Muncar, sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di Banyuwangi.

Seperti pada PBK Tahap IV, terdapat 11 paket yang disiapkan, mulai dari pelatihan barista, sablon/digital printing, pembuatan kue, tata boga, servis sepeda motor injeksi, hidroponik, tour guide, pengolahan ikan, plate welder, pipa welder dan pemasangan jaringan komputer dan lainnya.

"Pemkab Banyuwangi tinggal bilang nanti membutuhkan jenis pelatihan apa, nanti kami akan siapkan fasilitasnya sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.

Dalam nota kesepahaman itu, Kemenaker juga akan membantu memfasilitasi penyaluran tenaga kerja bagi masyarakat Banyuwangi yang mendapat pelatihan kerja. Kemenaker juga akan memfasilitasi penciptaan produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berdaya saing dari hasil pelatihan kerja.

"Kami mengajak industri dan UMKM yang ada di Banyuwangi untuk menjadi sentra pemberdayaan komunitas yang mampu menjadi uji kompetensi baru di Banyuwangi," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menyambut positif kerja sama ini. Dengan demikian bakal banyak pelatihan kompetensi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Banyuwangi.

"Terima kasih BLK Banyuwangi. Dengan memiliki kompetensi pada bidang tertentu ini, saya berharap semakin banyak warga yang memiliki kemampuan mumpuni, tidak hanya nanti bisa digunakan masuk ke dunia kerja, tetapi juga harus bisa membuka lapangan kerja," katanya.

Bagi para peserta yang saat ini mengikuti pelatihan Tahap IV, Ipuk meminta untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan.

"Saya minta kepada warga yang mendapat kesempatan pelatihan, untuk bersungguh-sungguh dan memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

"Jangan hanya berorientasi mencari kerja, tapi juga harus memiliki spirit untuk bisa berwirausaha. Membuka usaha sendiri," tuturnya.

Kepala BLK Banyuwangi Rusman menambahkan, peserta PBK Tahap III yang diikuti 256 orang  telah mendapatkan sertifikat. Selain didorong untuk bisa mandiri, mereka juga dikenalkan dengan dunia industri yang sekiranya bisa menampung mereka menjadi tenaga kerja terampil. Sementara Tahap IV diikuti oleh 336 peserta.

Salah satu peserta PBK pembuatan roti dan kue dari Kecamatan Tegaldlimo, Diva (18) mengaku senang bisa dapat ilmu dan ketrampilan baru.

"Pengajaran saat workshop sangat detail, namun mudah dipahami. Usai dari sini, saya berencana menggunakan sertifikat kompetensi untuk membuat usaha kue sendiri," kata Diva. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022