Pecinta satwa dari komunitas "Animals Hope Center" melaporkan tindakan kekerasan terhadap hewan piaraan anjing di Surabaya dan selanjutnya bersama aparat kepolisian setempat melakukan pengecekan yang berujung penggerebekan. 

Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya Komisaris Polisi Muhammad Fakih memastikan pemilih rumah jagal tersebut telah mengakui menjual daging anjing untuk dikonsumsi.  

"Kami bersama pecinta satwa telah membawa pemilik rumah ke Kantor Polrestabes Surabaya untuk diinterogasi lebih lanjut," katanya kepada wartawan di Surabaya, Minggu. 

Menurutnya, proses penyelidikan masih berlangsung. "Kami juga menemukan satwa lain di rumahnya. Pemilik rumah sampai sekarang masih dimintai keterangan," ujar Kompol Fakih. 

Aktivis "Animals Hope Center" Christian Joshua Pale saat ditemui di Markas Polrestabes Surabaya mengungkapkan temuan kekerasan terhadap hewan piaraan anjing di rumah jagal ini menindaklanjuti aduan masyarakat.
 
Diinformasikan pemilik rumah jagal yang berlokasi di kawasan Jalan Pesapen,  Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri Surabaya itu, secara turun temurun telah beroperasi selama sekitar 40 tahun mengolah daging anjing, yang bukan tergolong sebagai hewan ternak, menjadi aneka menu masakan untuk dijual.  

"Ternyata di sana bukan hanya penjagalan terhadap anjing saja tapi juga ada biawak," katanya. 

Dalam penggerebekan itu ditemukan enam karung yang sudah kosong. Menurut Christian, berarti sudah ada enam ekor anjing atau satwa lain yang bukan tergolong hewan ternak, sebelum dilakukan penggerebekan telah dibantai secara kejam.

"Kalau melihat barang-barang bukti yang ditemukan di rumah jagal, anjing-anjing ini dipukul lalu dipanggang," ujarnya. 

Sementara polisi masih melakukan penyelidikan, Christian mendorong pelaku dihukum setimpal. 

"Karena diinformasikan telah beroperasi puluhan tahun, yang berarti telah menghilangkan nyawa ribuan ekor hewan piaraan anjing, kami ingin pelaku dihukum seberat-beratnya," ucapnya. 
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022