Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berupaya mengoptimalkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui Program Surabaya Mengajar (PSM) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Dosen Fakultas Psikologi Untag, Isrida Yul Arfiana, S.Psi., M.Psi., mengatakan kampusnya terpilih sebagai mitra Surabaya Mengajar yaitu karena salah satunya adanya kerja sama antara Fakultas Psikologi dengan Dinas Pendidikan setempat terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi pada tahun 2019 silam.

"Peluang ini kita optimalkan untuk mahasiswa ber-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Kampus Mengajar," ujarnya di Surabaya, Jumat.

Rida, sapaannya menjelaskan, ada 17 mahasiswa Fakultas Psikologi untuk terlibat langsung selama enam bulan sebagai pengajar muda.

Mahasiswa yang terpilih sebagai pengajar muda tersebut melakukan pendampingan dari sisi akademis dan non-akademis, serta menjalin sinergi dengan sekolah untuk peningkatan mutu sekolah.

"Dalam PSM para pengajar muda melakukan pendampingan untuk peningkatan mutu melalui identifikasi, perancangan, implementasi serta evaluasi masalah belajar pada sekolah, salah satunya di SD Mojo VI Surabaya," katanya.

Pada proses pelaksanaan PSM ini bertepatan dengan bulan ramadhan namun tidak mengecilkan semangat pengajar muda dalam melaksanakan PSM. Kehadiran pengajar muda di sekolah justru memberikan sinergi antarmahasiswa dengan guru, siswa, bahkan orang tua.

"Dalam implementasinya program ini telah berjalan sejak bulan April hingga Juni kemarin dan bertepatan dengan bulan ramadhan, namun hal ini tidak mengecilkan semangat mahasiswa, terbukti meski singkat namun bounding telah terbentuk contohnya seperti siswa maupun orang tua melepas mahasiswa dengan acara perpisahan," katanya.

Rida juga memaparkan bahwa kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan ini kemudian dikonversikan dalam satuan kredit semester (SKS).

"PSM ini dikonversi ke 18 SKS dalam empat mata kuliah antara lain asesmen siswa berkebutuhan khusus dengan bobot enam sks, bimbingan dan penyuluhan sekolah dengan bobot lima sks, penyusunan media pembelajaran dengan bobot enam sks, dan kuliah kerja nyata (KKN) dengan bobot dua sks, jadi ber-MBKM mengajar sekaligus KKN,” ujarnya.

Ia menyebutkan terdapatnya dua indikator dalam tercapainya PSM, salah satunya persentase mahasiswa yang terlibat serta terlaksananya aktivitas MBKM dalam tajuk Surabaya Mengajar dengan tuntas.

"Artinya mulai dari pelaporan, logbook, proses bimbingan harus terlaksana secara baik," ucapnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022