Jajaran DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya berziarah ke makam pejuang partai itu di TPU Keputih, Kota Pahlawan, Jatim, Rabu, dalam rangka mengenang tragedi kerusuhan 27 Juli 1996 atau dikenal Kudatuli. 

Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan pada peringatan Kudatuli kali ini, partainya menggelar serangkaian kegiatan, yakni refleksi, doa bersama dan ziarah ke makam pejuang-pejuang PDIP di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih.

"Peringatan berlangsung dua hari. Pertama, Selasa (26/7), para kader banteng menggelar refleksi dan doa bersama di kantor DPC PDIP Surabaya," katanya. 

Kedua, pengurus dan kader PDIP berziarah ke makam Sekjen DPP PDI Perjuangan 2005--2010 Ir. Sutjipto, makam Ibu Sudjamik Sutjipto, dan makam L. Soepomo di TPU Keputih pada hari ini. 

Sejak Selasa (26/7), para dai, ustadz dan kyai Bamusi (Baitul Muslimin Indonesia) yang merupakan organisasi di bawah PDI Perjuangan menggelar khotmil Quran di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.

"Sudah 26 tahun berlalu, tragedi kerusuhan 27 Juli 1996. Banyak pelajaran berharga, terutama tekad bulat untuk menegakkan kedaulatan partai dari intervensi luar. Kesetiaan total massa kepada kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Adi.

Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana, serta Sekretaris DPC Kota Surabaya Baktiono beserta jajaran pengurus.

Juga pimpinan dan anggota Fraksi Perjuangan DPRD Kota Surabaya dan DPRD Jawa Timur, para aktivis PDI Promeg yang menjadi korban kekerasan 1996.  Hadir pula PAC, Ranting, Anak-Ranting, kader, anggota, dan simpatisan PDI Perjuangan. Demikian pula organ-organ sayap seperti Taruna Merah Putih, BKN dan Repdem.

"Peristiwa Kudatuli sekaligus membuktikan, bahwa PDI Perjuangan lahir dan dibesarkan dati pengorbanan berbagai pihak: keringat, darah dan air mata, bahkan harta benda dan nyawa. Bukan sekadar partai politik yang didirikan dengan akte notaris," kata Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.

"Sehingga penting kiranya bagi para pelaku sejarah di masa lalu dan senior partai melakukan pewarisan sejarah terhadap generasi muda, kaum milenial, yang bergabung dengan PDI Perjuangan," ujar Adi.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana berpesan agar peringatan peristiwa Kudatuli membuat kader-kader banteng selalu ingat sejarah. 

"Jangan sekali-kali melupakan sejarah! Kata Bung Karno, Jasmerah. Kita ingat terus pengorbanan dan perjuangan para pejuang partai," kata Whisnu.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengingatkan generasi penerus harus terus mengkhidmati perjuangan para pejuang-pejuang partai sebelumnya.

"Masih banyak kurban akibat tragedi Kudatuli yang belum ditemukan, hilang, luka-luka dan cacat. Bagi semua pejuang partai yang telah meninggal dunia, kita mendoakan agar mereka beristirahat dalam tenang dan damai. Mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa," kata Armuji.

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022