Sembilan korban kecelakaan odong-odong yang tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Kampung Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa siang dimakamkan.
 
"Korban kecelakaan odong-odong dimakamkan di Kampung Cibetik pukul 22.00 WIB," kata Habib, Ketua Rt10/3 Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka Kota Serang saat dihubungi di Serang, Selasa.
 
Proses pemakaman warga korban kecelakaan odong-odong di Kampung Cibetik, Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang berjalan lancar.
 
 
 Baca juga: Sembilan orang tewas saat odong-odong tertabrak kereta api

Keluarga korban sepakat dan menyetujui untuk pemakaman dilakukan malam hari.
 
Para korban kecelakaan itu ditangani bagian Forensik RSUD dr Drajat Prawiranegara Kota Serang hingga dimandikan dan dikafani.
 
 Baca juga: Kemenhub tanggapi musibah kecelakaan odong-odong tertabrak KA

"Semua jenazah itu tiba di kampung halaman maka langsung dishalatkan dan dimakamkan," katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, sembilan warga yang meninggal kecelakaan odong-odong bernama Saptiyah (51), Sawiyah (71) , Saptanis (42), Kadilah (38), Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (2), Ismawati ( 8) dan Amanda (2).
 
Mereka korban meninggal dunia warga Kampung Cibetik, Rt/ Rw 10/ 03 Kecamatan Walantaka Kota Serang.
 
"Warga korban meninggal itu terdiri enam dewasa, dua bayi dan satu anak," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan informasi, peristiwa kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB ketika odong-odong yang dikemudikan pria bernama Juli melaju dari arah barat ke timur.

Saat melewati perlintasan KA tanpa palang pintu di Desa Silebu, muncul kereta penumpang yang dari arah Merak tujuan Rangkasbitung sehingga kecelakaan tidak terhindarkan. Odong-odong yang sarat penumpang itu terpental sejauh sekitar 10 meter. (*)
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022