Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendorong tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menjadi salah satu instrumen untuk melahirkan inovasi dalam penanganan balita yang mengalami gangguan pertumbuhan (stunting).
"Saya berharap PKK sebagai salah satu garda terdepan dalam penanganan stunting di Banyuwangi terus melakukan inovasi. Menciptakan terobosan untuk mencegah terjadinya stunting," kata Bupati Ipuk saat membuka Festival Posyandu Kreatif yang diselenggarakan oleh TP PKK di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Selasa.
Menurut ia, peran PKK tidak hanya sekadar pelengkap, namun menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program-programnya, khususnya dalam penguatan ketahanan keluarga.
"Oleh karena itu, kami ingin mengajak seluruh PKK di Banyuwangi untuk ikut bersuara dalam menentukan arah pembangunan daerah. Mulai dari level bawah hingga di level kabupaten sekalipun," katanya.
Dengan beragam inovasi dan penyuaraan yang dilakukan oleh PKK, Ipuk berharap akan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah.
"Saya yakin jika semua komponen terlibat, tidak ada kata sulit bagi kita untuk maju bersama," tuturnya.
Selain itu, Bupati Ipuk juga mengapresiasi pelaksanaan Festival Posyandu Kreatif yang diselenggarakan oleh PKK Banyuwangi. Ia berharap kegiatan ini semakin memacu kinerja PKK semakin produktif.
"Semoga dengan acara ini, keberadaan PKK semakin produktif di tengah masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Banyuwangi Budi Sayekti Sugirah menyebutkan bahwa acara Festival Posyandu Kreatif terdiri dari sejumlah perlombaan yang melibatkan PKK kecamatan se-Banyuwangi. Salah satu cabang perlombaan yang digelar di pendopo adalah pembuatan menu PMT (pemberian makanan tambahan) untuk balita.
"Untuk lomba ini, kami ingin mendapatkan beragam menu baru PMT yang nantinya bisa dijadikan sebagai inspirasi oleh para ibu di seluruh Banyuwangi untuk meningkatkan gizi anaknya," kata istri Wakil Bupati Banyuwangi itu.
Adapun penilaian PMT tersebut harus memenuhi standard gizi dan penyajiannya yang mudah dan ekonomis. Selain itu, juga harus mengandung unsur ikan.
Untuk penilaiannya sendiri tidak hanya melibatkan para juri ahli. Tapi, khusus lima besar, nantinya akan juga diujikan ke balita.
"Menu mana yang paling lahap dinikmati oleh balita, itulah yang nanti akan keluar sebagai pemenang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Saya berharap PKK sebagai salah satu garda terdepan dalam penanganan stunting di Banyuwangi terus melakukan inovasi. Menciptakan terobosan untuk mencegah terjadinya stunting," kata Bupati Ipuk saat membuka Festival Posyandu Kreatif yang diselenggarakan oleh TP PKK di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Selasa.
Menurut ia, peran PKK tidak hanya sekadar pelengkap, namun menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program-programnya, khususnya dalam penguatan ketahanan keluarga.
"Oleh karena itu, kami ingin mengajak seluruh PKK di Banyuwangi untuk ikut bersuara dalam menentukan arah pembangunan daerah. Mulai dari level bawah hingga di level kabupaten sekalipun," katanya.
Dengan beragam inovasi dan penyuaraan yang dilakukan oleh PKK, Ipuk berharap akan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah.
"Saya yakin jika semua komponen terlibat, tidak ada kata sulit bagi kita untuk maju bersama," tuturnya.
Selain itu, Bupati Ipuk juga mengapresiasi pelaksanaan Festival Posyandu Kreatif yang diselenggarakan oleh PKK Banyuwangi. Ia berharap kegiatan ini semakin memacu kinerja PKK semakin produktif.
"Semoga dengan acara ini, keberadaan PKK semakin produktif di tengah masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Banyuwangi Budi Sayekti Sugirah menyebutkan bahwa acara Festival Posyandu Kreatif terdiri dari sejumlah perlombaan yang melibatkan PKK kecamatan se-Banyuwangi. Salah satu cabang perlombaan yang digelar di pendopo adalah pembuatan menu PMT (pemberian makanan tambahan) untuk balita.
"Untuk lomba ini, kami ingin mendapatkan beragam menu baru PMT yang nantinya bisa dijadikan sebagai inspirasi oleh para ibu di seluruh Banyuwangi untuk meningkatkan gizi anaknya," kata istri Wakil Bupati Banyuwangi itu.
Adapun penilaian PMT tersebut harus memenuhi standard gizi dan penyajiannya yang mudah dan ekonomis. Selain itu, juga harus mengandung unsur ikan.
Untuk penilaiannya sendiri tidak hanya melibatkan para juri ahli. Tapi, khusus lima besar, nantinya akan juga diujikan ke balita.
"Menu mana yang paling lahap dinikmati oleh balita, itulah yang nanti akan keluar sebagai pemenang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022