Delapan jamaah calon haji yang mengalami "heat stroke" di Arafah berhasil diselamatkan dan sehat kembali berkat rompi penurun suhu dari bahan carbon cool.

"Alhamdulillah delapan jamaah calon haji berhasil diselamatkan dari 'heat stroke'," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana di Mekkah, Kamis.

Budi mengatakan,saat ini delapan jamaah calon haji yang mengalami "heat stroke" di Arafah kondisinya sudah kembali sehat berkat ikhtiar terapi jaket penurun suhu atau "carbon cool".

"Salah satu contoh adalah jamaah calon haji kloter lima dengan suhu 40,5 derajat, 'heat stroke' dan hipertensi. Alhamdulillah suhu dalam waktu 15 menit bisa turun suhunya dan sehat kembali," katanya.

Budi meminta semua petugas mengawasi pergerakan jamaah calon haji di setiap maktab. Jika mengalami perburukan kondisi kesehatan segera dibawa ke Posko Kesehatan Satelit atau Pos Kesehatan Arafah untuk ditangani lebih lanjut.

Sehari menjelang wukuf, jamaah Indonesia mulai memasuki Arafah sejak pukul 09.00 waktu setempat. Mereka mulai menempati tenda-tenda yang sudah ditentukan sesuai maktabnya.

Dalam setiap maktab ada delapan sampai sembilan tenda berukuran 10X25 meter yang dilengkapi dengan pasokan listrik, pendingin udara, kasur, dan bantal. Setiap tenda di maktab disiapkan untuk 234 orang.

Rompi penurun suhu merupakan inovasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk penanganan kasus "heat stroke" pada jamaah calon haji pada fase Armuzna.

Sebanyak 10 jaket disiapkan untuk petugas, sementara 20 jaket disiapkan untuk pertolongan pertama pada jamaah "heat stroke".

Teknologi "carbon cool" digunakan karena memiliki daya tahan dingin yang lama hingga 8-12 jam, jauh lebih lama dibandingkan dengan penggunaan es atau 'ice gel', tidak cepat mencair dan tidak basah. (*)

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022