Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Kediri menggelar sosialisasi penyembelihan hewan ternak dan pencegahan wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) menjelang Idul Adha 2022.
"Virus PMK ini adalah virus yang sangat cepat penyebarannya. Hewan yang sudah sembuh setelah terkena PMK saja, di dalam tubuhnya masih terdapat 'carrier' PMK yang bersemayam hingga paling lama dua tahun. Sebegitu kuat virus ini, maka dari itu kita harus serius dalam menangani dan mewaspadai wabah ini," kata Kepala DKPP Kota Kediri Mohamad Ridwan di Kediri, Senin.
Ia mengatakan DKPP Kota Kediri juga selalu terbuka dengan adanya pihak-pihak yang ingin membantu pemerintah untuk mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan wabah PMK.
Pihaknya juga berharap dalam sosialisasi tersebut para peserta juga paham cara penyembelihan hewan kurban yang benar sesuai syariat Islam.
"Saya imbau masyarakat tak perlu khawatir karena wabah PMK tidak menular ke manusia. DKPP Kota Kediri juga mengapresiasi jika ada pihak-pihak yang ikut membantu Pemkot Kediri memberikan penyuluhan wabah PMK ke masyarakat. Semoga dengan sosialisasi ini masyarakat lebih tahu cara menyembelih hewan kurban yang benar sesuai syariat Islam," katanya.
DKPP Kota Kediri, kata dia, juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kediri dengan harapan ikut membantu pemeriksaan kesehatan hewan kurban nantinya.
"Dokter-dokter hewan ini akan langsung melakukan kunjungan untuk pemeriksaan hewan," kata Mohamad Ridwan.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri K.H. Abu Bakar Abdul Jalil yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan sosialisasi yang diberikan semestinya nanti dapat membuat masyarakat teredukasi dalam melaksanakan penyembelihan hewan kurban di tengah wabah PMK.
Gus Ab, sapaan akrabnya, juga memberikan pengetahuan mengenai makna penyembelihan hewan kurban dalam Hari Raya Idul Adha sendiri adalah untuk menghilangkan sifat rakus yang ada di dalam diri manusia sebagaimana seperti hewan.
"Para peserta nanti saya harap dapat belajar dari para ahli yang memang kompeten di bidangnya. Semoga dalam perayaan Idul Adha nanti kita dapat melaksanakan dengan aman dan lancar, serta wabah PMK ini dapat segera berakhir," kata dia.
Sementara itu, aktivitas di pasar hewan Kota Kediri kini mulai dibuka lagi menjelang Idul Adha 2022. Sebelum pembukaan, BPBD Kota Kediri juga sudah melakukan sterilisasi di lokasi pasar hewan tersebut, sebagai upaya pencegahan penyebaran PMK.
Pemkot Kediri juga sudah mendapatkan alokasi 500 dosis vaksin PMK. Vaksin tersebut diberikan terutama untuk sapi di kota ini.
DKPP Kota Kediri sebenarnya telah mengajukan vaksin PMK sesuai dengan jumlah ternak di Kota Kediri. Untuk sapi dan kerbau, populasinya hingga sekitar 4.000 ekor, belum dengan ternak yang berkuku genap lainnya seperti kambing hingga domba.
Walaupun saat ini vaksin yang dikirimkan masih 500 dosis, pihaknya berharap vaksin lainnya segera menyusul, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku di kota ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Virus PMK ini adalah virus yang sangat cepat penyebarannya. Hewan yang sudah sembuh setelah terkena PMK saja, di dalam tubuhnya masih terdapat 'carrier' PMK yang bersemayam hingga paling lama dua tahun. Sebegitu kuat virus ini, maka dari itu kita harus serius dalam menangani dan mewaspadai wabah ini," kata Kepala DKPP Kota Kediri Mohamad Ridwan di Kediri, Senin.
Ia mengatakan DKPP Kota Kediri juga selalu terbuka dengan adanya pihak-pihak yang ingin membantu pemerintah untuk mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan wabah PMK.
Pihaknya juga berharap dalam sosialisasi tersebut para peserta juga paham cara penyembelihan hewan kurban yang benar sesuai syariat Islam.
"Saya imbau masyarakat tak perlu khawatir karena wabah PMK tidak menular ke manusia. DKPP Kota Kediri juga mengapresiasi jika ada pihak-pihak yang ikut membantu Pemkot Kediri memberikan penyuluhan wabah PMK ke masyarakat. Semoga dengan sosialisasi ini masyarakat lebih tahu cara menyembelih hewan kurban yang benar sesuai syariat Islam," katanya.
DKPP Kota Kediri, kata dia, juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kediri dengan harapan ikut membantu pemeriksaan kesehatan hewan kurban nantinya.
"Dokter-dokter hewan ini akan langsung melakukan kunjungan untuk pemeriksaan hewan," kata Mohamad Ridwan.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri K.H. Abu Bakar Abdul Jalil yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan sosialisasi yang diberikan semestinya nanti dapat membuat masyarakat teredukasi dalam melaksanakan penyembelihan hewan kurban di tengah wabah PMK.
Gus Ab, sapaan akrabnya, juga memberikan pengetahuan mengenai makna penyembelihan hewan kurban dalam Hari Raya Idul Adha sendiri adalah untuk menghilangkan sifat rakus yang ada di dalam diri manusia sebagaimana seperti hewan.
"Para peserta nanti saya harap dapat belajar dari para ahli yang memang kompeten di bidangnya. Semoga dalam perayaan Idul Adha nanti kita dapat melaksanakan dengan aman dan lancar, serta wabah PMK ini dapat segera berakhir," kata dia.
Sementara itu, aktivitas di pasar hewan Kota Kediri kini mulai dibuka lagi menjelang Idul Adha 2022. Sebelum pembukaan, BPBD Kota Kediri juga sudah melakukan sterilisasi di lokasi pasar hewan tersebut, sebagai upaya pencegahan penyebaran PMK.
Pemkot Kediri juga sudah mendapatkan alokasi 500 dosis vaksin PMK. Vaksin tersebut diberikan terutama untuk sapi di kota ini.
DKPP Kota Kediri sebenarnya telah mengajukan vaksin PMK sesuai dengan jumlah ternak di Kota Kediri. Untuk sapi dan kerbau, populasinya hingga sekitar 4.000 ekor, belum dengan ternak yang berkuku genap lainnya seperti kambing hingga domba.
Walaupun saat ini vaksin yang dikirimkan masih 500 dosis, pihaknya berharap vaksin lainnya segera menyusul, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku di kota ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022