Sebanyak 53 orang anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya melakukan deklarasi kebangsaan dengan setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Balai Pemuda Surabaya, Kamis.
Deklarasi Kebangsaan setia kepada Pancasila dan NKRI tersebut dilakukan di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Forkopimda Surabaya dan tokoh agama.
Lima pernyataan deklarasi yang diikrarkan oleh anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya adalah pertama, warga Khilafatul Muslimin sejak dahulu mengakui negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Begini cara Khilafatul Muslimin sebarkan ideologi khilafah
Baca juga: Polda Jatim periksa 18 anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya
Kedua, warga Khilafatul Muslimin tidak anti-Pancasila, tidak anti-NKRI dan tidak anti-kebhinnekaan. Ketiga, Khilafatul Muslimin bukan musuh Pancasila dan tidak akan memusuhi Pancasila; keempat, Khilafatul Muslimin adalah jamaah bukan negara, bersama seluruh elemen negeri ini bertekad siap menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan musuh.
Terakhir, warga Khilafatul Muslimin bertekad senantiasa hidup berdampingan dengan segenap lapisan masyarakat secara harmonis dan menjunjung tinggi asas Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Polisi: Aminuddin melakukan syiar paham khilafah dengan tujuan mendirikan negara
Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta mengapresiasi kegiatan deklarasi yang dilakukan oleh 53 orang anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya tersebut.
Nico juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu sehingga 53 anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya mengucapkan sumpah setia kepada Pancasila dan NKRI.
"Mudah-mudahan ini bisa membawa hal yang positif kepada saudara-saudara kita yang lain, bahwa pendiri bangsa kita sudah menyepakati Pancasila dan UUD 45 sebagai filosofi dan dasar negara kita," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap satu orang tokoh Khilafatul Muslimin di Mojokerto
Perbedaan-perbedaan yang ada sudah itu, kata Nico, dibungkus dengan nama Pancasila dan diikat Bhinneka Tunggal Ika.
"Itu adalah hal yang sudah disepakati seluruh bangsa, termasuk Khilafatul Muslimin. Mereka sudah menyepakati juga bahwa Pancasila menjadi bagian dasar dari mereka," katanya.
Kapolda Nico berharap sifat gotong royong itu bisa membawa hal yang lebih baik untuk bangsa dan negara khususnya Jawa Timur dan Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Deklarasi Kebangsaan setia kepada Pancasila dan NKRI tersebut dilakukan di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Forkopimda Surabaya dan tokoh agama.
Lima pernyataan deklarasi yang diikrarkan oleh anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya adalah pertama, warga Khilafatul Muslimin sejak dahulu mengakui negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Begini cara Khilafatul Muslimin sebarkan ideologi khilafah
Baca juga: Polda Jatim periksa 18 anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya
Kedua, warga Khilafatul Muslimin tidak anti-Pancasila, tidak anti-NKRI dan tidak anti-kebhinnekaan. Ketiga, Khilafatul Muslimin bukan musuh Pancasila dan tidak akan memusuhi Pancasila; keempat, Khilafatul Muslimin adalah jamaah bukan negara, bersama seluruh elemen negeri ini bertekad siap menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan musuh.
Terakhir, warga Khilafatul Muslimin bertekad senantiasa hidup berdampingan dengan segenap lapisan masyarakat secara harmonis dan menjunjung tinggi asas Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Polisi: Aminuddin melakukan syiar paham khilafah dengan tujuan mendirikan negara
Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta mengapresiasi kegiatan deklarasi yang dilakukan oleh 53 orang anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya tersebut.
Nico juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu sehingga 53 anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya mengucapkan sumpah setia kepada Pancasila dan NKRI.
"Mudah-mudahan ini bisa membawa hal yang positif kepada saudara-saudara kita yang lain, bahwa pendiri bangsa kita sudah menyepakati Pancasila dan UUD 45 sebagai filosofi dan dasar negara kita," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap satu orang tokoh Khilafatul Muslimin di Mojokerto
Perbedaan-perbedaan yang ada sudah itu, kata Nico, dibungkus dengan nama Pancasila dan diikat Bhinneka Tunggal Ika.
"Itu adalah hal yang sudah disepakati seluruh bangsa, termasuk Khilafatul Muslimin. Mereka sudah menyepakati juga bahwa Pancasila menjadi bagian dasar dari mereka," katanya.
Kapolda Nico berharap sifat gotong royong itu bisa membawa hal yang lebih baik untuk bangsa dan negara khususnya Jawa Timur dan Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022