Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mulai melakukan vaksinasi ke sapi-sapi milik warga di dua kecamatan, menyusul banyaknya sapi warga yang sakit dan sebagian di antaranya positif terserang wabah penyakit mulut dan kuku.
"Vaksinasi ini dilakukan untuk membentuk kekebalan tubuh pada sapi, sehingga tidak mudah tertular penyakit," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Pamekasan Ajib Abdullah di Pamekasan, Rabu.
Vaksinasi sapi oleh petugas penyuluh kesehatan hewan dan dokter hewan, Selasa (28/6/2022) digelar di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Larangan dan di Kecamatan Palengaan.
Di Kecamatan Larangan, vaksinasi PMK digelar di Desa Kaduara Barat, sedangkan di Kecamatan Palengaan di Desa Banyupelle.
"Total sapi yang divaksin hari ini sebanyak 100 ekor sapi," katanya.
Mantan Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Pemkab Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, sapi yang disuntik vaksin itu merupakan sapi yang sehat, belum pernah sakit atau tertular wabah PMK.
"Karena tujuan dari vaksinasi ini adalah untuk membentuk kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah tertular," katanya.
Ia juga mengajak semua pihak bisa bergandengan tangan untuk mensukseskan program pencegahan wabah PMK melalui program vaksinasi ini.
Sebelumnya pada 4 Juni 2022, pada Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur merilis, ada sebanyak 32.949 sapi yang terpapar virus PMK.
Dari jumlah itu, sebanyak 3.821 ekor di antaranya sembuh, dan sebanyak 164 ekor sapi yang terpapar wabah PMK itu, mati.
Kala itu, sebanyak tujuh dari total 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dinyatakan bebas penyebaran wabah PMK, yakni Kabupaten Pamekasan, Kota Pasuruan, Kota Blitar, Tulungagung, Kota Madiun, Ngawi, dan Kota Mojokerto.
"Sekarang, Pamekasan sudah tidak masuk kategori bebas PMK lagi, karena sudah ada sapi yang positif terpapar wabah PMK," demikian Ajib Abdullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Vaksinasi ini dilakukan untuk membentuk kekebalan tubuh pada sapi, sehingga tidak mudah tertular penyakit," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Pamekasan Ajib Abdullah di Pamekasan, Rabu.
Vaksinasi sapi oleh petugas penyuluh kesehatan hewan dan dokter hewan, Selasa (28/6/2022) digelar di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Larangan dan di Kecamatan Palengaan.
Di Kecamatan Larangan, vaksinasi PMK digelar di Desa Kaduara Barat, sedangkan di Kecamatan Palengaan di Desa Banyupelle.
"Total sapi yang divaksin hari ini sebanyak 100 ekor sapi," katanya.
Mantan Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Pemkab Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, sapi yang disuntik vaksin itu merupakan sapi yang sehat, belum pernah sakit atau tertular wabah PMK.
"Karena tujuan dari vaksinasi ini adalah untuk membentuk kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah tertular," katanya.
Ia juga mengajak semua pihak bisa bergandengan tangan untuk mensukseskan program pencegahan wabah PMK melalui program vaksinasi ini.
Sebelumnya pada 4 Juni 2022, pada Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur merilis, ada sebanyak 32.949 sapi yang terpapar virus PMK.
Dari jumlah itu, sebanyak 3.821 ekor di antaranya sembuh, dan sebanyak 164 ekor sapi yang terpapar wabah PMK itu, mati.
Kala itu, sebanyak tujuh dari total 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dinyatakan bebas penyebaran wabah PMK, yakni Kabupaten Pamekasan, Kota Pasuruan, Kota Blitar, Tulungagung, Kota Madiun, Ngawi, dan Kota Mojokerto.
"Sekarang, Pamekasan sudah tidak masuk kategori bebas PMK lagi, karena sudah ada sapi yang positif terpapar wabah PMK," demikian Ajib Abdullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022