Rektor Universitas Jember (Unej) Iwan Taruna menyatakan kesiapannya untuk mendampingi Desa Sidomulyo di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi desa digital sekaligus sebagai kampung Pancasila karena desa tersebut merupakan desa binaan kampus setempat sejak 2007.
"Kami sudah mendampingi desa tersebut dengan memberikan pendampingan bagi petani kopi baik dari sisi budi daya, produksi kopi hingga pembentukan koperasi Ketakasi," katanya dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember, Jumat.
Bahkan berkat program pengabdian kepada masyarakat di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo itu, Universitas Jember berhasil memperoleh penghargaan SDGs dari Presiden RI pada tahun 2013.
"Kami bersilturahmi dengan warga Desa Sidomulyo, napak tilas program pengabdian kepada masyarakat serta meneguhkan kembali komitmen kami untuk tetap mendampingi desa setempat dan telah membuahkan banyak manfaat bagi warga," tuturnya.
Menurutnya, Desa Sidomulyo sudah terkenal sebagai desa penghasil kopi terbaik di Kabupaten Jember, bahkan kopinya sudah masuk pasar ekspor, sehingga pihaknya bersyukur pendampingan Unej sudah menunjukkan hasil.
"Hal itu terlihat dari indikator meningkatnya kesejahteraan para petani dan kesadaran akan pendidikan yang lebih baik, terbukti makin banyak anak-anak muda di Desa Sidomulyo yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," katanya.
Ia menjelaskan peran Unej sangat penting dalam rangka menjaga kualitas usaha pertanian kopi di Desa Sidomulyo dan kisah sukses di desa setempat akan dicoba direplikasi di desa binaan Unej lainnya.
Sementara Kepala Desa Sidomulyo Kamaludin mengatakan saat ini desanya memiliki beberapa program yang diharapkan akan didukung oleh Unej di antaranya menjadikan desanya sebagai desa digital dengan program andalan Mal Pelayanan Publik.
"Kami juga bertekad memiliki Kampung Pancasila dengan beberapa program andalan di antaranya Desa Sholawat, Desa Cerdas, Desa Sejahtera, Desa Sehat, Desa Pelayanan, Desa Sadar Hukum dan Melek Media," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami sudah mendampingi desa tersebut dengan memberikan pendampingan bagi petani kopi baik dari sisi budi daya, produksi kopi hingga pembentukan koperasi Ketakasi," katanya dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember, Jumat.
Bahkan berkat program pengabdian kepada masyarakat di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo itu, Universitas Jember berhasil memperoleh penghargaan SDGs dari Presiden RI pada tahun 2013.
"Kami bersilturahmi dengan warga Desa Sidomulyo, napak tilas program pengabdian kepada masyarakat serta meneguhkan kembali komitmen kami untuk tetap mendampingi desa setempat dan telah membuahkan banyak manfaat bagi warga," tuturnya.
Menurutnya, Desa Sidomulyo sudah terkenal sebagai desa penghasil kopi terbaik di Kabupaten Jember, bahkan kopinya sudah masuk pasar ekspor, sehingga pihaknya bersyukur pendampingan Unej sudah menunjukkan hasil.
"Hal itu terlihat dari indikator meningkatnya kesejahteraan para petani dan kesadaran akan pendidikan yang lebih baik, terbukti makin banyak anak-anak muda di Desa Sidomulyo yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," katanya.
Ia menjelaskan peran Unej sangat penting dalam rangka menjaga kualitas usaha pertanian kopi di Desa Sidomulyo dan kisah sukses di desa setempat akan dicoba direplikasi di desa binaan Unej lainnya.
Sementara Kepala Desa Sidomulyo Kamaludin mengatakan saat ini desanya memiliki beberapa program yang diharapkan akan didukung oleh Unej di antaranya menjadikan desanya sebagai desa digital dengan program andalan Mal Pelayanan Publik.
"Kami juga bertekad memiliki Kampung Pancasila dengan beberapa program andalan di antaranya Desa Sholawat, Desa Cerdas, Desa Sejahtera, Desa Sehat, Desa Pelayanan, Desa Sadar Hukum dan Melek Media," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022