Pemerintah Kabupaten Sumenep di Pulau Madura, Jawa Timur, membantu penyediaan mesin pengolah beras premium bagi warga kepulauan, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas petani di wilayah itu.
Menurut Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Sumenep, Senin, bantuan mesin pengolah beras terpadu tersebut sangat dibutuhkan masyarakat kepulauan agar mereka bisa menyediakan berbagai kebutuhan beras bagi masyarakat yang tinggal di kepulauan wilayah Kabupaten Sumenep.
"Tahun ini, sudah bisa dioperasikan dan sudah selesai pembangunan lokasinya," kata bupati, menjelaskan hasil safari pembangunan orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ke Kepulauan Sumenep, Senin.
Safari Kepulauan Bupati Sumenep bersama Forkopimda Sumenep itu digelar sejak tanggal 2 hingga 6 Juni 2022. Pulau yang dikunjungi, Kecamatan Sapeken, Kangayan, Arjasa dan Raas.
Bupati menjelaskan, mesin pengolah beras premiun itu dibangun di Desa Bilis-bilis, Kecamatan Arjasa, yakni salah satu desa di Pulau Kangean, Sumenep yang memiliki potensi hasil produksi beras hingga 50 ribu ton per tahun.
Mesin pengolah itu, sambung bupati, mampu menggiling gabah menjadi beras dua sampai tiga ton per jam, dengan kemampuan operasional delapan jam dalam sehari.
"Jadi mesin ini bisa meng-cover 600 ton gabah per tahun dan lumayan untuk meningkatkan produktivitas pertanian warga di sana," kata dia.
Sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Pemkab Sumenep Arif Firmanto menjelaskan, mesin pengolah beras premium di Kepulauan Sumenep itu akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PD Sumekar.
"Keuntungannya, masyarakat kepulauan tidak perlu ke daratan untuk memiliki beras premium, sehingga harga beras bisa lebih murah. Disamping itu, pemkab juga akan memiliki keuntungan dari usaha pengolahan beras yang dijalankan di sana," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Menurut Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Sumenep, Senin, bantuan mesin pengolah beras terpadu tersebut sangat dibutuhkan masyarakat kepulauan agar mereka bisa menyediakan berbagai kebutuhan beras bagi masyarakat yang tinggal di kepulauan wilayah Kabupaten Sumenep.
"Tahun ini, sudah bisa dioperasikan dan sudah selesai pembangunan lokasinya," kata bupati, menjelaskan hasil safari pembangunan orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ke Kepulauan Sumenep, Senin.
Safari Kepulauan Bupati Sumenep bersama Forkopimda Sumenep itu digelar sejak tanggal 2 hingga 6 Juni 2022. Pulau yang dikunjungi, Kecamatan Sapeken, Kangayan, Arjasa dan Raas.
Bupati menjelaskan, mesin pengolah beras premiun itu dibangun di Desa Bilis-bilis, Kecamatan Arjasa, yakni salah satu desa di Pulau Kangean, Sumenep yang memiliki potensi hasil produksi beras hingga 50 ribu ton per tahun.
Mesin pengolah itu, sambung bupati, mampu menggiling gabah menjadi beras dua sampai tiga ton per jam, dengan kemampuan operasional delapan jam dalam sehari.
"Jadi mesin ini bisa meng-cover 600 ton gabah per tahun dan lumayan untuk meningkatkan produktivitas pertanian warga di sana," kata dia.
Sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Pemkab Sumenep Arif Firmanto menjelaskan, mesin pengolah beras premium di Kepulauan Sumenep itu akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PD Sumekar.
"Keuntungannya, masyarakat kepulauan tidak perlu ke daratan untuk memiliki beras premium, sehingga harga beras bisa lebih murah. Disamping itu, pemkab juga akan memiliki keuntungan dari usaha pengolahan beras yang dijalankan di sana," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022