Kamar dagang dan industri (Kadin) Jatim, bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menargetkan seribu dosen tersertifikasi di bidang vokasi industri pada 2022.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Selasa, mengatakan, Kadin Jatim siap memfasilitasi dan menjembatani antara dunia usaha dan industri dengan dunia pendidikan, melalui Kadin Institute.

"Ada banyak problem yang harus dicarikan solusinya guna mewujudkan SDM Jatim yang unggul dan berdaya saing, utamanya problem kurangnya bekal softskill yang dimiliki," kata Adik.

Pengusaha asal Kota Batu ini mengakui bahwa problematika saat ini juga ada pada softskill dan karakter, seperti kemampuan komunikasi, kemampuan kerja sama tim serta kemampuan berinovasi dan mengambil keputusan.

"Itu semua adalah soft skill dan ini juga perlu diasah. Karena dunia kampus dengan dunia industri sangat berbeda. Ini yang harus kita giatkan lagi bagaimana soft skill ada dalam diri mereka agar menjadi lebih unggul," katanya.

Sementara Rektor Unesa, Prof Nurhasan mengatakan, sertifikasi dosen saat ini memang sangat diperlukan, karena selain tuntutan akademis, juga ditujukan untuk peningkatan kualitas dosen yang berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di Unesa.

Ia mengatakan, Unesa telah bekerja sama dengan Kadin Institute sejak tahun 2019 dalam kegiatan pelatihan dan sertifikasi kompetensi teknis dosen, dan hingga saat ini, sudah hampir 300 dosen yang mengantongi sertifikasi kompetensi teknis dosen sesuai dengan bidang yang digeluti.

"Pada tahun ini, kami menargetkan jumlah dosen yang akan tersertifikasi bisa mencapai seribu dosen di seluruh Unesa," kata Nurhasan.

Sertifikasi, akan diikuti seluruh dosen di delapan fakultas Unesa yang jumlahnya mencapai sekitar 1.026 dosen.

Selain itu, sertifikasi profesi juga diikuti oleh mahasiswa yang akan lulus. Sedangkan jumlah mahasiswa di seluruh Unesa pada tahun ini mencapai sekitar 4.000 mahasiswa.

"Kami siapkan secara bertahap, setiap semester akan kami laksanakan agar para dosen bisa mendapatkan sertifikat profesi di Kadin Institute. Sehingga, ketika mereka menyampaikan materi kepada mahasiswa, dosen bisa menjabarkan dan menjelaskan dengan benar. Kemudian ketika berdialog dengan dosen dari perguruan tinggi lain, maka mereka mempunyai kompetensi lebih dan keahlian baru di era ketidakpastian global ini," ujar Nurhasan.

Ia berharap setelah dilakukan sertifikasi akan mampu menjadi lulusan yang kompeten dan berdaya saing, hingga mampu diserap oleh dunia usaha dan industri sesuai dengan kompetensinya masing-masing.

"Kami berharap kerja sama ini akan terus berlangsung karena saat ini adalah era transformasi digital dimana kita dituntut untuk terus bergerak dengan cepat dan tepat," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022