Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mempertahankan wilayahnya bebas penyakit frambusia sehingga dibutuhkan peran serta dari berbagai pihak.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Senin, mengemukakan di Kota Kediri tidak ada lagi kasus frambusia (patek) sejak 2008. Temuan terakhir diketahui pada 2008 ada satu kasus frambusia di Kota Kediri dan sudah tertangani dengan baik dan cepat.
"Alhamdulillah di Kota Kediri tidak ada lagi penyakit frambusia. Artinya kita bisa menjaga hal ini dengan baik sebab menjaga ini kan tidak mudah," katanya di Kediri.
Frambusia adalah infeksi bakteri kronis yang memengaruhi kulit, tulang, dan tulang rawan. Pemerintah memiliki target nasional bebas penyakit frambusia tahun 2024 sehingga dibutuhkan peran baik dari pemerintah serta masyarakat untuk mencapai target nasional tersebut.
Pemerintah, kata dia, terus melakukan berbagai upaya agar penyakit kulit yang mudah menular ini tidak ada lagi.
Penyakit yang dalam bahasa jawa disebut patek ini, kata dia, merupakan salah satu penyakit kronis. Penanganan penyakit ini bisa lebih cepat, asalkan terdeteksi dini dan pengobatannya dilakukan secara kuat dan cepat, sehingga tidak menimbulkan kecacatan.
Wali Kota juga menjelaskan bahwa pihaknya melakukan berbagai upaya agar Kota Kediri terbebas dari penyakit frambusia, mulai dari adanya edukasi yang masif mengenai hidup bersih dan sehat.
Pencegahan penyakit frambusia ini salah satunya adalah menjaga kebersihan, kemudian adanya sanitasi baik dan layak.
"Jadi ini kan salah satu hal baik yang dilakukan terus menerus oleh dinas kesehatan terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Sanitasi juga sudah bagus. Sumber air di Kota Kediri dan aliran air PDAM pun juga bagus. Ini semua juga mendukung upaya pencegahan terhadap penyakit frambusia di Kota Kediri," kata dia.
Wali Kota menambahkan, selain edukasi dan sanitasi yang baik, Pemerintah Kota Kediri juga memudahkan masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan. Bila masyarakat merasakan gejala dapat menggunakan kartu BPJS nya untuk berobat.
Jika ada indikasi temuan penyakit ini, harus cepat ditangani agar tidak terjadi kecacatan. Apalagi saat ini Universal Health Coverage (UHC) di Kota Kediri sebanyak 97 persen.
"Kalaupun kartu BPJS-nya belum dibagikan, warga Kota Kediri dapat membawa KTP untuk berobat secara gratis. Kami berikan kemudahan pelayanan kesehatan bagi warga Kota Kediri. Jadi kalau warga sakit bisa segera kita tangani," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Senin, mengemukakan di Kota Kediri tidak ada lagi kasus frambusia (patek) sejak 2008. Temuan terakhir diketahui pada 2008 ada satu kasus frambusia di Kota Kediri dan sudah tertangani dengan baik dan cepat.
"Alhamdulillah di Kota Kediri tidak ada lagi penyakit frambusia. Artinya kita bisa menjaga hal ini dengan baik sebab menjaga ini kan tidak mudah," katanya di Kediri.
Frambusia adalah infeksi bakteri kronis yang memengaruhi kulit, tulang, dan tulang rawan. Pemerintah memiliki target nasional bebas penyakit frambusia tahun 2024 sehingga dibutuhkan peran baik dari pemerintah serta masyarakat untuk mencapai target nasional tersebut.
Pemerintah, kata dia, terus melakukan berbagai upaya agar penyakit kulit yang mudah menular ini tidak ada lagi.
Penyakit yang dalam bahasa jawa disebut patek ini, kata dia, merupakan salah satu penyakit kronis. Penanganan penyakit ini bisa lebih cepat, asalkan terdeteksi dini dan pengobatannya dilakukan secara kuat dan cepat, sehingga tidak menimbulkan kecacatan.
Wali Kota juga menjelaskan bahwa pihaknya melakukan berbagai upaya agar Kota Kediri terbebas dari penyakit frambusia, mulai dari adanya edukasi yang masif mengenai hidup bersih dan sehat.
Pencegahan penyakit frambusia ini salah satunya adalah menjaga kebersihan, kemudian adanya sanitasi baik dan layak.
"Jadi ini kan salah satu hal baik yang dilakukan terus menerus oleh dinas kesehatan terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Sanitasi juga sudah bagus. Sumber air di Kota Kediri dan aliran air PDAM pun juga bagus. Ini semua juga mendukung upaya pencegahan terhadap penyakit frambusia di Kota Kediri," kata dia.
Wali Kota menambahkan, selain edukasi dan sanitasi yang baik, Pemerintah Kota Kediri juga memudahkan masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan. Bila masyarakat merasakan gejala dapat menggunakan kartu BPJS nya untuk berobat.
Jika ada indikasi temuan penyakit ini, harus cepat ditangani agar tidak terjadi kecacatan. Apalagi saat ini Universal Health Coverage (UHC) di Kota Kediri sebanyak 97 persen.
"Kalaupun kartu BPJS-nya belum dibagikan, warga Kota Kediri dapat membawa KTP untuk berobat secara gratis. Kami berikan kemudahan pelayanan kesehatan bagi warga Kota Kediri. Jadi kalau warga sakit bisa segera kita tangani," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022