Universitas Muhammadiyah Surabaya meresmikan pusat riset dan pusat kajian sebagai halal center di kampus setempat, Jumat, untuk mendukung perkembangan industri tersebut di Indonesia.
"Halal Center UM Surabaya akan menjadi pusat kajian halal berbasis moralitas, intelektualitas, dan entrepreneurship yang berfungsi sebagai pusat riset yang berhubungan dengan produk halal," kata Ketua Halal Center UM Surabaya M. Anas.
Anas menjelaskan hal itu sangat cocok karena UM Surabaya memiliki potensi dan keunggulan tersebut.
"Kami memiliki empat misi, yakni membangun kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap produk halal. Menjalin kerja sama dengan dunia usaha, lembaga riset dan ormas-ormas Islam dalam mengembangkan produk halal," ujarnya.
Selanjutnya, menjadi mitra industri untuk memasuki era industri baik skala nasional maupun internasional sekaligus melakukan riset terpadu tentang produk dan jasa yang relevan dengan industri halal.
Setidaknya, ada 81 peserta training of trainer (TOT) pada kegiatan yang akan terus dikawal dan dilakukan pendampingan sehingga menghasilkan pelaku usaha yang kompeten.
Saat ini UM Surabaya telah memiliki empat alat lab halal, yakni HPLc (High Performance Liquid Chromatography), FTIR (Fourier Tranform Infrared Spectroscopy), GC (Gas Chromatography), dan AAS (Atomic Absorption Spectrometry)
Sementara itu, Rektor UM Surabaya Sukadiono dalam menyatakan akan sangat mendukung program-program yang digagas oleh Halal Center UM Surabaya, bahkan kampus akan berkomitmen dalam penyediaan alat yang dibutuhkan.
"Berdirinya Halal Center UM Surabaya sebagai upaya dalam membantu pemerintah dalam jaminan produk halal di Indonesia," katanya.
"Ke depannya universitas akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya khususnya dalam pemberdayaan UMKM," ujarnya.
Suko juga menegaskan bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan penandatanganan Mou dengan UM Surabaya sebagai mitra kerja sama.
Menurut Suko, bicara soal produk halal, itu sama halnya dengan berbicara terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia yang didominasi oleh masyarakat muslim. Soal produk halal sangat perlu dalam konteks pemenuhan kebutuhan makanan yang sehat dan baik bagi masyarakat.
Selain itu, Suko juga berharap Halal Center UM Surabaya dapat mengambil peran yang strategis dalam pengembangan produk halal di Indonesia. Bahkan bisa menjadi pusat riset halal berstandar internasional.
"Saya berharap Halal Center UM Surabaya dengan segala Infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki saat ini, dapat menjadi motor penggerak, mengambil peran strategis dalam pengembangan industri produk halal, dan menjadi pusat halal berstandar internasional," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Halal Center UM Surabaya akan menjadi pusat kajian halal berbasis moralitas, intelektualitas, dan entrepreneurship yang berfungsi sebagai pusat riset yang berhubungan dengan produk halal," kata Ketua Halal Center UM Surabaya M. Anas.
Anas menjelaskan hal itu sangat cocok karena UM Surabaya memiliki potensi dan keunggulan tersebut.
"Kami memiliki empat misi, yakni membangun kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap produk halal. Menjalin kerja sama dengan dunia usaha, lembaga riset dan ormas-ormas Islam dalam mengembangkan produk halal," ujarnya.
Selanjutnya, menjadi mitra industri untuk memasuki era industri baik skala nasional maupun internasional sekaligus melakukan riset terpadu tentang produk dan jasa yang relevan dengan industri halal.
Setidaknya, ada 81 peserta training of trainer (TOT) pada kegiatan yang akan terus dikawal dan dilakukan pendampingan sehingga menghasilkan pelaku usaha yang kompeten.
Saat ini UM Surabaya telah memiliki empat alat lab halal, yakni HPLc (High Performance Liquid Chromatography), FTIR (Fourier Tranform Infrared Spectroscopy), GC (Gas Chromatography), dan AAS (Atomic Absorption Spectrometry)
Sementara itu, Rektor UM Surabaya Sukadiono dalam menyatakan akan sangat mendukung program-program yang digagas oleh Halal Center UM Surabaya, bahkan kampus akan berkomitmen dalam penyediaan alat yang dibutuhkan.
"Berdirinya Halal Center UM Surabaya sebagai upaya dalam membantu pemerintah dalam jaminan produk halal di Indonesia," katanya.
"Ke depannya universitas akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya khususnya dalam pemberdayaan UMKM," ujarnya.
Suko juga menegaskan bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan penandatanganan Mou dengan UM Surabaya sebagai mitra kerja sama.
Menurut Suko, bicara soal produk halal, itu sama halnya dengan berbicara terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia yang didominasi oleh masyarakat muslim. Soal produk halal sangat perlu dalam konteks pemenuhan kebutuhan makanan yang sehat dan baik bagi masyarakat.
Selain itu, Suko juga berharap Halal Center UM Surabaya dapat mengambil peran yang strategis dalam pengembangan produk halal di Indonesia. Bahkan bisa menjadi pusat riset halal berstandar internasional.
"Saya berharap Halal Center UM Surabaya dengan segala Infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki saat ini, dapat menjadi motor penggerak, mengambil peran strategis dalam pengembangan industri produk halal, dan menjadi pusat halal berstandar internasional," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022