PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) berkomitmen ikut mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Jawa Timur melalui pembinaan sekaligus dorongan terhadap strategi pemasaran produk.
Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiyono, Selasa, mengatakan fokus kepada UMKM binaan bertumpu pada circular economy, yaitu model produksi dan konsumsi yang melibatkan berbagi, menggunakan kembali, memperbaiki, memperbarui dan mendaur ulang bahan baku dan produk selama mungkin.
"Seperti meningkatkan jejaring konektivitas dengan mengikuti pameran, salah satunya pada agenda Misi Dagang dan Investasi antara Pemprov Jatim dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hari ini," ujarnya.
Sementara itu, terdapat empat UMKM yang memiliki keunikan dan kekhasan yang diikutkan pameran kali ini.
Ia mencontohkan UKM Lestari milik Achmad Chozin asal Kenjeran yang memproduksi kerupuk duri ikan dan mampu memantik perhatian pengunjung karena produknya unik.
"Uniknya, selama ini duri ikan dipandang sebagai limbah. Namun, di tangan kreatif warga Jatim, duri ikan bisa dipresto dan diolah menjadi krupuk yang rasanya sangat nikmat," ucapnya.
Kemudian, UMKM Omahlegits milik Yuyum Mardojo yang memproduksi aneka kue sehat, UMKM Yayuthres milik Theresia Yusufiani yang memproduksi ecoprint dan shibori, kain printing dengan tinta ramah lingkungan.
Berikutnya, UMKM Velista Craft milik Diah Wahyuni yang memproduksi craft dan fashion dari kain perca yang dirangkai menjadi hiasan indah dan menarik.
Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ini mengatakan, PT SIER selalu berkomitmen mendorong kreativitas untuk kemandirian ekonomi agar terus muncul UMKM-UMKM baru.
Sebab, kata Didik, UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia.
"Arahan Ibu Gubernur Jatim Khofifah sangat jelas, momentum bangkitnya ekonomi pascapandemi ini harus ditangkap semua pihak, termasuk juga kewajiban ikut mendorong UMKM bangkit," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiyono, Selasa, mengatakan fokus kepada UMKM binaan bertumpu pada circular economy, yaitu model produksi dan konsumsi yang melibatkan berbagi, menggunakan kembali, memperbaiki, memperbarui dan mendaur ulang bahan baku dan produk selama mungkin.
"Seperti meningkatkan jejaring konektivitas dengan mengikuti pameran, salah satunya pada agenda Misi Dagang dan Investasi antara Pemprov Jatim dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hari ini," ujarnya.
Sementara itu, terdapat empat UMKM yang memiliki keunikan dan kekhasan yang diikutkan pameran kali ini.
Ia mencontohkan UKM Lestari milik Achmad Chozin asal Kenjeran yang memproduksi kerupuk duri ikan dan mampu memantik perhatian pengunjung karena produknya unik.
"Uniknya, selama ini duri ikan dipandang sebagai limbah. Namun, di tangan kreatif warga Jatim, duri ikan bisa dipresto dan diolah menjadi krupuk yang rasanya sangat nikmat," ucapnya.
Kemudian, UMKM Omahlegits milik Yuyum Mardojo yang memproduksi aneka kue sehat, UMKM Yayuthres milik Theresia Yusufiani yang memproduksi ecoprint dan shibori, kain printing dengan tinta ramah lingkungan.
Berikutnya, UMKM Velista Craft milik Diah Wahyuni yang memproduksi craft dan fashion dari kain perca yang dirangkai menjadi hiasan indah dan menarik.
Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ini mengatakan, PT SIER selalu berkomitmen mendorong kreativitas untuk kemandirian ekonomi agar terus muncul UMKM-UMKM baru.
Sebab, kata Didik, UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia.
"Arahan Ibu Gubernur Jatim Khofifah sangat jelas, momentum bangkitnya ekonomi pascapandemi ini harus ditangkap semua pihak, termasuk juga kewajiban ikut mendorong UMKM bangkit," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022