Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, memfasilitasi pelatihan barista secara gratis bagi para pencari kerja warga setempat yang telah terseleksi sebagai upaya mewujudkan sumber daya manusia profesional dan mengurangi pengangguran.
Sub Koordinator Seksi Pelatihan dan Produktivitas Kerja, Dinas Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil Mikro (Disnaker KUKM) Kota Madiun Heni Ratna Candrawati mengatakan pelatihan barista bersertifikasi itu digelar selama 10 hari. Dengan sasaran peserta para pencari kerja warga Kota Madiun dengan usia kisaran 18-27 tahun. Pelatihan berbasis kurikulum itu juga sesuai dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Selesai pelatihan, peserta akan langsung mengikuti uji kompetensi dari BNSP. Tak hanya itu, mereka nanti juga menjalani magang di beberapa "coffee shop" yang ada di Kota Madiun selama sekitar satu bulan," ujar Heni Ratna Candrawati di Madiun, Senin.
Menurut dia, tujuan para peserta pelatihan langsung dimagangkan adalah sebagai sarana mengimplementasikan ilmu yang didapat selama menjalani pelatihan. Juga, diharapkan mereka bisa langsung direkrut oleh coffee shop tempatnya magang.
"Sudah punya ilmunya dan sertifikat, harapannya selain bisa langsung dapat kerja juga bisa mengembangkan kemampuan untuk membuka usaha," kata dia.
Adapun pelatihan barista dipilih karena usaha kafe atau tempat minum kopi sangat menjanjikan dewasa ini. Tidak hanya di Kota Madiun, namun juga di seluruh Tanah Air.
Dengan tingginya minat masyarakat untuk menikmati kopi, maka tinggi juga tingkat kebutuhan barista, apalagi yang telah memiliki sertifikat.
Dengan pelatihan tersebut, diharapkan menjadi bekal agar para peserta lebih terampil, mudah mencari kerja atau membuka usaha sendiri.
"Terlebih lagi di masa pandemi COVID-19. Harapannya para peserta bisa membuka usaha dengan keahliannya," kata Heni.
Adapun, pengajar yang dilibatkan dalam pelatihan tersebut adalah sejumlah barista sekaligus instruktur yang telah memiliki sertifikat nasional di bidang sensori dan "latte art" dalam hal kopi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Sub Koordinator Seksi Pelatihan dan Produktivitas Kerja, Dinas Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil Mikro (Disnaker KUKM) Kota Madiun Heni Ratna Candrawati mengatakan pelatihan barista bersertifikasi itu digelar selama 10 hari. Dengan sasaran peserta para pencari kerja warga Kota Madiun dengan usia kisaran 18-27 tahun. Pelatihan berbasis kurikulum itu juga sesuai dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Selesai pelatihan, peserta akan langsung mengikuti uji kompetensi dari BNSP. Tak hanya itu, mereka nanti juga menjalani magang di beberapa "coffee shop" yang ada di Kota Madiun selama sekitar satu bulan," ujar Heni Ratna Candrawati di Madiun, Senin.
Menurut dia, tujuan para peserta pelatihan langsung dimagangkan adalah sebagai sarana mengimplementasikan ilmu yang didapat selama menjalani pelatihan. Juga, diharapkan mereka bisa langsung direkrut oleh coffee shop tempatnya magang.
"Sudah punya ilmunya dan sertifikat, harapannya selain bisa langsung dapat kerja juga bisa mengembangkan kemampuan untuk membuka usaha," kata dia.
Adapun pelatihan barista dipilih karena usaha kafe atau tempat minum kopi sangat menjanjikan dewasa ini. Tidak hanya di Kota Madiun, namun juga di seluruh Tanah Air.
Dengan tingginya minat masyarakat untuk menikmati kopi, maka tinggi juga tingkat kebutuhan barista, apalagi yang telah memiliki sertifikat.
Dengan pelatihan tersebut, diharapkan menjadi bekal agar para peserta lebih terampil, mudah mencari kerja atau membuka usaha sendiri.
"Terlebih lagi di masa pandemi COVID-19. Harapannya para peserta bisa membuka usaha dengan keahliannya," kata Heni.
Adapun, pengajar yang dilibatkan dalam pelatihan tersebut adalah sejumlah barista sekaligus instruktur yang telah memiliki sertifikat nasional di bidang sensori dan "latte art" dalam hal kopi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022