Kamar dagang dan industri (Kadin) Jawa Timur mendorong terbangunnya ekosistem pertanian tangguh melalui pameran pertanian bertajuk Inagro Expo 2022 yang akan berlangsung pada 4-7 Agustus di Grand City, Surabaya.

Wakil Ketua Bidang Pertanian Kadin Jawa Timur (Jatim) Edi Purwanto di Surabaya, Sabtu, mengatakan, kegiatan itu diharapkan menjadi pameran terbesar di Indonesia khusus bidang pertanian dan pangan, sehingga menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional, khususnya Jawa Timur.

"Kami berharap peran serta dan partisipasi seluruh pihak. Rangkaiannya yang dimulai hari ini mampu mendorong terbangunnya ekosistem pertanian yang tangguh. Karena Jatim adalah kontributor terbesar kedua untuk ekonomi Indonesia," kata Edi.

Sejauh ini, kata dia, Pemprov Jatim juga telah berupaya maksimal menggerakkan ekonomi, termasuk membawa pelaku usaha untuk melakukan misi dagang antar provinsi, termasuk provinsi di Indonesia timur.

"Dan bidang pertanian adalah leading sektor karena selama pandemi, sektor yang selalu tumbuh positif adalah pertanian. Oleh karena itu kami ingin kegiatan ini akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi, khususnya bidang pertanian yang seharusnya linier dengan peningkatan kesejahteraan," katanya.

Ia berharap semua pihak terlibat untuk meningkatkan kesejahteraan petani karena ujung tombak sektor pertanian adalah petani.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsyad Rasyid mengakui sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar ekonomi kedua yaitu sebesar 13,2 persen terhadap PDB nasional.

"Sektor pertanian, kehutanan sektor perikanan juga dapat menyerap 30 persen angkatan kerja di Indonesia. Capaian tersebut tidak terlepas dari karakteristik Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah," kata dia.

Hal tersebut menyebabkan Indonesia menjadi negara agraris dengan sektor ekonomi yang memiliki peranan penting dari keseluruhan ekonomi nasional.

"Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dan menjadi pemain agro global, seperti pertanian Indonesia yang masih didominasi sistem konvensional, sehingga perlu didorong agar produktivitas pertanian bisa dilakukan melalui penggunaan teknologi serta digitalisasi pertanian," katanya.

Selain itu tantangan selanjutnya rendahnya sinergi lintas sektor dalam pengembangan sektor pertanian.

"Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan menghasilkan produk agro yang berdaya saing diperlukan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan yang ada," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022