Puluhan nelayan Teluk Pangpang di Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan pelatihan keselamatan dasar kapal layar motor (Basic Safety Training Kapal Layar Motor/BST-KLM) dan surat kapal pas kecil sebagai upaya peningkatan SDM nelayan.

Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini diinisiasi Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi bekerja sama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BPPTL) Jakarta, Sekolah Kedinasan Kementerian Perhubungan, dan Pemkab Banyuwangi.

"Tentu ini suatu bentuk perhatian API Banyuwangi yang mau menjangkau nelayan dan peduli terhadap ruang laut di Banyuwangi," ujar Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto di Banyuwangi, Jumat.

Ia mendorong seluruh sektor dan pemangku kepentingan untuk membawa Banyuwangi mampu melakukan rebound dengan semangat bergerak maju pulihkan ekonomi dan merajut harmoni setelah pandemi COVID-19.

"Kolaborasi berbagai pihak dalam memajukan Banyuwangi memberikan pelayanan publik. Seperti halnya program ini yang tentunya sangat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas nelayan. Semoga dengan program ini, produktivitas nelayan makin meningkat," katanya.

Sementara itu, Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Kapten Ahmad Hariri mengemukakan digelarnya Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini merupakan hasil dari sosialisasi dalam kegiatan persiapan seaplane operation di wilayah Teluk Pangpang.

Menurut ia, masih banyak nelayan yang tidak memiliki Surat Keterangan Keterampilan (SKK) Berlayar, sertifikat pelatihan keselamatan dasar kapal layar motor (BST-KLM) dan surat kapal pas kecil.

"Tentu kami sadar jika saudara-saudara kami para nelayan ini membutuhkan dukungan ini. Oleh karena itu, kita gelar Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022