Pemerintah Kota Surabaya mulai mendata puluhan bangunan rumah susun di Kota Pahlawan, Jawa Timur, yang usianya sudah tua dan kondisinya mulai rusak untuk mendapat prioritas pemeliharaan dan perbaikan.
"Nanti Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Pemkot Surabaya akan merehabilitasi rumah susun yang sudah tua. Sudah dianggarkan Rp11 miliar untuk rehabilitasi rusun," kata Wakil Wali Kota (Wawal) Armuji saat mengunjungi Rusun Sumbo, Surabaya, Rabu.
Armuji mengatakan Pemerintah Kota Surabaya saat ini mengelola 20 rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Dari puluhan rusun tersebut, kata dia, Pemkot Surabaya masih mendata rusun-rusun mana saja yang akan menjadi prioritas pemeliharaan lebih dahulu, mengingat jumlah anggaran yang terbatas.
Ia menyebmenyebut 20 rusun tersebut, di antaranya di Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo, Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo dan Rusun Pesapen.
Kemudian Rusun Jambangan, Siwalankerto, Romokalisari, Keputih, Bandarejo, Gununganyar, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Indrapura dan Rusun Babat Jerawat.
Saat di Rusun Sumbo, Armuji juga mengecek langsung kondisi atap rusun yang lapuk serta plafon ambrol didampingi oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat. Untuk itu, Armuji meminta masyarakat atau penghuni rusun rajin menjaga kebersihan dan struktur bangunan rusun yang warga tempati.
"Ada sejumlah bangunan yang ditambahi sendiri, nanti itu tolong dirapikan karena desain rusun ini sudah ada perhitungannya. Kebersihannya juga wajib dijaga sebagai tanggung jawab kita bersama," ujar dia.
Rumah Susun Sumbo merupakan rusun yang terpadat di Kota Surabaya. Kurang lebih ada 700 keluarga atau 4.000 jiwa yang menghuni rusun pertama di Kota Surabaya yang dibangun pada Tahun 1986 itu. Rusun tersebut terdiri dari sepuluh blok.
Armuji juga menyampaikan bahwa biaya sewa Rusun Sumbo relatif terjangkau, rata-rata tidak sampai Rp100 ribu. Ada juga biaya sewanya hanya Rp50 ribu, Rp75 ribu, bahkan Rp90 ribu, sesuai dengan lantai rusun.
"Kalau cari kos di Surabaya tidak ada yang nilainya segitu. Makanya harus dijaga bersama-sama," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Nanti Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Pemkot Surabaya akan merehabilitasi rumah susun yang sudah tua. Sudah dianggarkan Rp11 miliar untuk rehabilitasi rusun," kata Wakil Wali Kota (Wawal) Armuji saat mengunjungi Rusun Sumbo, Surabaya, Rabu.
Armuji mengatakan Pemerintah Kota Surabaya saat ini mengelola 20 rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Dari puluhan rusun tersebut, kata dia, Pemkot Surabaya masih mendata rusun-rusun mana saja yang akan menjadi prioritas pemeliharaan lebih dahulu, mengingat jumlah anggaran yang terbatas.
Ia menyebmenyebut 20 rusun tersebut, di antaranya di Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo, Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo dan Rusun Pesapen.
Kemudian Rusun Jambangan, Siwalankerto, Romokalisari, Keputih, Bandarejo, Gununganyar, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Indrapura dan Rusun Babat Jerawat.
Saat di Rusun Sumbo, Armuji juga mengecek langsung kondisi atap rusun yang lapuk serta plafon ambrol didampingi oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat. Untuk itu, Armuji meminta masyarakat atau penghuni rusun rajin menjaga kebersihan dan struktur bangunan rusun yang warga tempati.
"Ada sejumlah bangunan yang ditambahi sendiri, nanti itu tolong dirapikan karena desain rusun ini sudah ada perhitungannya. Kebersihannya juga wajib dijaga sebagai tanggung jawab kita bersama," ujar dia.
Rumah Susun Sumbo merupakan rusun yang terpadat di Kota Surabaya. Kurang lebih ada 700 keluarga atau 4.000 jiwa yang menghuni rusun pertama di Kota Surabaya yang dibangun pada Tahun 1986 itu. Rusun tersebut terdiri dari sepuluh blok.
Armuji juga menyampaikan bahwa biaya sewa Rusun Sumbo relatif terjangkau, rata-rata tidak sampai Rp100 ribu. Ada juga biaya sewanya hanya Rp50 ribu, Rp75 ribu, bahkan Rp90 ribu, sesuai dengan lantai rusun.
"Kalau cari kos di Surabaya tidak ada yang nilainya segitu. Makanya harus dijaga bersama-sama," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022