Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur mendorong peningkatan kualitas guru melalui webinar ASN Belajar seri 18 dengan topik "Guru Penggerak Mentransformasikan Merdeka Belajar", Kamis (12/5).

Dalam webinar tersebut dihadiri oleh Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai dan menghadirkan dua narasumber ahli yaitu Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof. Dr. Sarmini M.Hum., dan Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM), Prof. Dr. Djoko Saryono M.Pd.

Setidaknya, 1.599 ASN mengikuti kegiatan ini secara daring melalui platform Zoom dan ditayangkan langsung melalui kanal Youtube BPSDM JATIM TV. 

Pada kesempatan itu, Prof. Sarmini menyampaikan peran guru saat menjadi guru penggerak cukup strategis dalam mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila. 

"Program sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya, di mana program tersebut terintegrasi dengan ekosistem seluruh sekolah di Indonesia," katanya. 

Program sekolah penggerak merupakan implementasi dari Pancasila yang terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.

Sementara itu, Prof. Djoko Saryono menambahkan pendasaran konsepsional teoritis terhadap merdeka belajar adalah proses mewujudkan dan merealisasikan pendidikan. 

"Sehingga dapat membentuk manusia merdeka untuk menciptakan sikap merdeka demi cita-cita luhur spiritual pendidikan, diperlukan format yang sesuai dan sosok merdeka belajar itu sendiri," katanya. 

Menurutnya, pendidikan yang merdeka adalah pendidikan yang memanusiakan, mandiri, peduli, serta merujuk pada Pancasila.

Sehingga merdeka belajar bukanlah sebagai tujuan belajar, tetapi merupakan sarana dan jalur untuk mencapai tujuan belajar sesungguhnya yang lebih maju. 

"Yaitu pendidikan merdeka memiliki fungsi integratif, yang menyatukan, memadukan, dan meleburkan seluruh penggerak pendidikan agar bisa mewujudkan pendidikan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022