Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan beberapa langkah guna mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan kasus aktif COVID-19 pascalibur panjang berupa cuti bersama dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pihaknya tetap konsisten melakukan beberapa langkah untuk menurunkan risiko penularan kasus, khususnya di ruang lingkup keluarga, tempat kerja, tempat belajar dan lingkungan masyarakat.

"Pertama, adalah tetap melakukan penerapan prokes (protokol kesehatan) new normal atau normal baru di setiap bidang, seperti keagamaan, pendidikan, industri dan transportasi," kata dia.

Kedua, lanjut dia, adalah penggunaan aplikasi Peduli Lindungi untuk mengakses tempat-tempat umum dan layanan publik lainnya. Ketiga, menerapkan surveilans aktif secara berkala, khususnya pada closed population (tempat kerja, sekolah, hotel dan mal) setiap bulan.

Keempat, melaksanakan asesmen dan mitigasi untuk tempat-tempat umum, perayaan atau acara yang melibatkan peran Satgas COVID-19. Kelima, tetap mengoptimalkan peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo dalam melakukan pengendalian kasus COVID-19 berbasis wilayah.

Keenam, memastikan kesiapan tenaga kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Surabaya. Ketujuh, menyiapkan ketersediaan APD beserta obat-obatannya di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Surabaya. Kedelapan, menyediakan keterisian tempat tidur di Rumah Sakit lebih dari 65 persen.

Terakhir atau kesembilan, adalah melakukan deteksi dini dengan cara memberikan imbauan kepada warga yang akan atau setelah bepergian dari luar kota, agar melaporkan ke Satgas COVID-19 di masing-masing RT/RW. 

"Serta melakukan tes usap ke puskesmas sesuai wilayah," ujar Nanik. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022