Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, merekrut dan mengerahkan puluhan relawan untuk membantu arus lalu lintas di sekitar perlintasan kereta api tanpa palang pintu guna menjamin keamanan para pengguna jalan selama arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Ini ikhtiar untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Saat Lebaran, pastinya arus lalu lintas semakin padat maka upaya pengamanan juga harus kami tingkatkan. Termasuk pada titik-titik rawan seperti perlintasan KA tanpa palang pintu yang memang sangat berisiko terjadi kecelakaan," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Selasa.

Menurut Ipuk, relawan sangat berperan untuk meminimalisasi kecelakaan karena padatnya kendaraan saat momen Lebaran. Mereka juga rela dan ikhlas bertugas pada saat seharusnya bisa berkumpul dengan keluarga.

"Terima kasih kepada mereka semua. Maka saya meminta kepada semua pemudik agar mematuhi petugas, ini akan meringankan tugas mereka agar mudiknya lancar semua," ujarnya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyuwangi Dwiyanto mengatakan para relawan tersebut akan disebar untuk menjaga arus lalu lintas di titik perlintasan kereta yang ramai dilewati pengendara.

"Relawan ini adalah warga yang berdomisili di sekitar perlintasan kereta. Pada setiap titik dilakukan penjagaan selama 24 jam selama arus mudik. Mereka dilatih langsung oleh PT KAI sehingga sudah tahu tata cara pengamanannya," ujarnya.

Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas PU Cipta Karya, Penataan Ruang dan Permukiman Kabupaten Banyuwangi Danang Sugiarto menambahkan bahwa selain merekrut relawan penjaga perlintasan kereta api, Pemkab Banyuwangi juga mempercepat perbaikan infrastruktur, bahkan pengerjaan dilakukan sampai malam hari.

Tidak hanya penambalan jalan berlubang, pemeliharaan jembatan dan drainase juga dilakukan.

"Berbagai pekerjaan itu ditarget rampung H-4 Lebaran yang tahun ini diperkirakan berlangsung bertepatan 2 Mei mendatang," katanya.

Danang mengatakan pemeliharaan rutin diprioritaskan pada jalan-jalan poros penghubung antarkecamatan.

"Kami lakukan tambal sulam pada ruas jalan yang kerusakannya tidak lebih dari 23 persen. Lebih kurang ada 125 titik jalan rusak dengan panjang mencapai 200 kilometer se-Banyuwangi," tuturnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022