Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai menyalurkan insentif guru ngaji sebesar Rp9,4 miliar untuk 13.489 orang penerima yang tersebar di seluruh desa.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, para guru ngaji sudah bekerja keras dan ikhlas dalam pembangunan di bidang pendidikan keagamaan, termasuk di masa pandemi COVID-19.
"Dedikasi guru ngaji ini sangat luar biasa dalam mendidik dan membimbing anak-anak. Bukan hanya tentang cara mengaji, tapi juga soal karakter. Di usia-usia inilah penanaman karakter pada anak sangat tepat dilakukan," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Minggu.
Menurut dia, berapapun besaran insentif guru ngaji yang diterima tidak akan sebanding dengan jasa para guru ngaji.
"Kami mohon maaf, semoga ke depan ada kenaikan kemampuan fiskal daerah sehingga bisa meningkatkan nilai insentif guru ngaji," ujarnya.
Bupati Ipuk juga meminta kepada para guru ngaji untuk menanamkan dua hal kepada anak didiknya, tentu saja terkait metode mengaji. Pertama, mengajak anak didiknya untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan juga mengingatkan protokol kesehatan kepada warga sekitar. Lalu, yang kedua adalah menanamkan pemahaman agama yang ramah dan menebar manfaat.
"Karakter moderat, toleran, menghargai perbedaan, bisa disampaikan di sela pembelajaran mengaji. Kami minta tolong ini agar ke depan Banyuwangi semakin dipenuhi generasi muda yang punya pemahaman inklusif," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga menyampaikan program Banyuwangi Rebound yang telah diluncurkan Pemkab Banyuwangi pada Januari 2022.
Banyuwangi Rebound menjadi gerakan menyeluruh yang mengajak seluruh pemangku kepentingan membawa Banyuwangi untuk melakukan lompatan) di masa pandemi dengan tiga pilar, yaitu tangani pandemi COVID-19, pulihkan ekonomi, dan merajut harmoni.
"Salah satu upaya kami untuk merajut harmoni adalah dengan memperkuat solidaritas, memperkuat kerukunan antar umat beragama dan menjaga kebhinnekaan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat H.M Lukman mengatakan, penerima insentif guru ngaji mengalami peningkatan, dari 12.373 guru ngaji pada tahun lalu menjadi 13.489 guru ngaji pada 2022. Jumlah ini gabungan data penerima insentif tahun 2021 dan data usulan 2021 yang telah divalidasi oleh desa/kelurahan bersama Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) kecamatan.
"Penyaluran insentif guru ngaji kami lakukan secara non-tunai. Mereka langsung ke Bank Jatim terdekat. Cukup tunjukkan KTP-e dan nomor virtual account yang telah diterima. Masa aktif nomor Virtual Account untuk tahap I sampai dengan tanggal 31 Agustus 2022," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, para guru ngaji sudah bekerja keras dan ikhlas dalam pembangunan di bidang pendidikan keagamaan, termasuk di masa pandemi COVID-19.
"Dedikasi guru ngaji ini sangat luar biasa dalam mendidik dan membimbing anak-anak. Bukan hanya tentang cara mengaji, tapi juga soal karakter. Di usia-usia inilah penanaman karakter pada anak sangat tepat dilakukan," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Minggu.
Menurut dia, berapapun besaran insentif guru ngaji yang diterima tidak akan sebanding dengan jasa para guru ngaji.
"Kami mohon maaf, semoga ke depan ada kenaikan kemampuan fiskal daerah sehingga bisa meningkatkan nilai insentif guru ngaji," ujarnya.
Bupati Ipuk juga meminta kepada para guru ngaji untuk menanamkan dua hal kepada anak didiknya, tentu saja terkait metode mengaji. Pertama, mengajak anak didiknya untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan juga mengingatkan protokol kesehatan kepada warga sekitar. Lalu, yang kedua adalah menanamkan pemahaman agama yang ramah dan menebar manfaat.
"Karakter moderat, toleran, menghargai perbedaan, bisa disampaikan di sela pembelajaran mengaji. Kami minta tolong ini agar ke depan Banyuwangi semakin dipenuhi generasi muda yang punya pemahaman inklusif," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga menyampaikan program Banyuwangi Rebound yang telah diluncurkan Pemkab Banyuwangi pada Januari 2022.
Banyuwangi Rebound menjadi gerakan menyeluruh yang mengajak seluruh pemangku kepentingan membawa Banyuwangi untuk melakukan lompatan) di masa pandemi dengan tiga pilar, yaitu tangani pandemi COVID-19, pulihkan ekonomi, dan merajut harmoni.
"Salah satu upaya kami untuk merajut harmoni adalah dengan memperkuat solidaritas, memperkuat kerukunan antar umat beragama dan menjaga kebhinnekaan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat H.M Lukman mengatakan, penerima insentif guru ngaji mengalami peningkatan, dari 12.373 guru ngaji pada tahun lalu menjadi 13.489 guru ngaji pada 2022. Jumlah ini gabungan data penerima insentif tahun 2021 dan data usulan 2021 yang telah divalidasi oleh desa/kelurahan bersama Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) kecamatan.
"Penyaluran insentif guru ngaji kami lakukan secara non-tunai. Mereka langsung ke Bank Jatim terdekat. Cukup tunjukkan KTP-e dan nomor virtual account yang telah diterima. Masa aktif nomor Virtual Account untuk tahap I sampai dengan tanggal 31 Agustus 2022," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022