Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan program bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sudah tersalurkan kepada 17,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Dari target 20,5 juta KPM, sudah tersalurkan ke 17,2 juta atau sebesar 83 persen. Ini capaian luar biasa," kata Abraham melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Hal itu disampaikan KSP setelah merujuk data hasil pemantauan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) terhadap penyalur BLT minyak goreng dari PT Pos Indonesia, Himpunan Bank-Bank Negara dan PT BSI (Persero) per 22 April 2022.
Abraham mengapresiasi penyaluran BLT minyak goreng yang sudah mencapai 83 persen dari target karena didukung kerja sama lintas lembaga seperti dari Kementerian Sosial, PT Pos Indonesia, TNI, Polri, hingga petugas di kecamatan dan kelurahan/desa.
Kerja keras petugas juga mampu mempercepat penyaluran BLT di wilayah-wilayah tertentu yang memiliki tantangan berbeda seperti di Papua sebanyak 42 persen, Papua Barat 53 persen, dan Maluku Utara 61 persen, terangnya.
Baca juga: BLT minyak goreng di Surabaya sudah tersalur 98 persen
Baca juga: Penyaluran BLT minyak goreng di Kota Surabaya terealisasi 92 persen
Ia memperkirakan dalam beberapa pekan ke depan, BLT minyak goreng dapat tersalurkan 100 persen sesuai target.
Namun, Abraham mengakui, masih terjadi beberapa tantangan di lapangan dalam penyaluran BLT minyak goreng, seperti masalah akurasi data yang berdampak pada dugaan terjadinya penyelewengan, dan antrian panjang di beberapa lokasi.
Tapi, evaluasi secara keseluruhan bisa dikatakan mayoritas penyaluran BLT minyak goreng berjalan dengan baik, kata Abraham.
BLT minyak goreng diberikan pemerintah senilai Rp100 ribu per bulan per keluarga penerima manfaat (KPM). BLT diberikan untuk periode April, Mei, Juni 2022, namun pembayarannya dilakukan sekaligus menjadi Rp300 ribu.
BLT minyak goreng akan disalurkan ke 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH), serta 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL), menurut data KSP yang dipaparkan sebelumnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022