Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, selama Ramadhan melakukan upaya peningkatan capaian vaksinasi pada malam hari dengan mendatangi masjid atau mushalla saat masyarakat selesai Shalat Tarawih.
"Petugas dari puskesmas dan satgas di tiap kecamatan mendatangi masjid atau mushalla untuk membuka layanan vaksinasi di lokasi. Jadi usai melaksanakan Shalat Tarawih, warga bisa langsung divaksin," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Minggu.
Ia mengemukakan bahwa vaksinasi malam hari pada bulan Ramadhan kali ini, sebagai salah satu cara pemkab setempat untuk mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat, sehingga cakupan vaksinasi lebih luas.
Tidak hanya layanan vaksinasi, katanya, Dinas Kesehatan juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat di lokasi tersebut.
Bupati Ipuk menjelaskan akan terus memacu vaksinasi sampai angka maksimal. Banyuwangi melakukan klaster vaksinasi berbasis desa yang masih rendah angka vaksinasinya, sehingga lebih mudah meningkatkan tingkat vaksinasi.
Selama Ramadhan, Bupati Ipuk juga rutin Shalat Tarawih di masjid desa-desa sekaligus memantau pelaksanaan vaksinasi, utamanya di desa yang masih rendah capaian vaksinasinya. Tidak hanya Bupati Ipuk, Wakil Bupati Sugirah juga melakukan hal serupa di desa-desa yang berbeda.
"Jadi saya dan Pak Sugirah bagi tugas. Selain bertemu langsung dan bersilaturahmi dengan masyarakat, kami juga memantau pelaksanaan vaksinasi di tempat yang berbeda. Ini agar cakupan vaksinasi semakin luas," tuturnya.
Saat silaturahim ke desa-desa, Bupati Ipuk menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan hingga perwakilan pemuda, untuk mengajak masyarakat agar mau divaksin. Pelaksanaan vaksinasi malam hari ternyata cukup efektif, ratusan masyarakat memanfaatkan layanan ini untuk vaksin dan chek kesehatan.
Selama 11 hari pada bulan Ramadhan, cakupan vaksinasi meningkat signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Banyuwangi, per 16 April 2022 capaian vaksinasi untuk dosis pertama mencapai 1.253.165 orang atau 93,5 persen, dosis kedua mencapai 1.015.212 atau 75,75 persen, sementara dosis ketiga mencapai 13,18 persen. Banyuwangi juga memacu vaksinasi lansia yang telah mencapai 77,17 persen untuk dosis pertama dan 55,68 persen dosis kedua.
Selain vaksinasi malam hari, Banyuwangi juga memacu dengan pelaksanaan vaksinasi saat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng. Banyuwangi menggelar vaksinasi di kantor-kantor desa yang menjadi lokasi penyaluran BLT. Bagi penerima BLT yang belum divaksin bisa langsung vaksin di lokasi.
"Tapi vaksin bukan menjadi syarat menerima BLT. Kami herupaya menyediakan layanan bagi warga yang belum vaksin," katanya.
Bupati Ipuk menambahkan, vaksinasi penting untuk meningkatkan kekebalan kelmpok masyarakat. Jika sudah vaksin semua, beribadah tenang, dan bisa Lebaran dengan nyaman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Petugas dari puskesmas dan satgas di tiap kecamatan mendatangi masjid atau mushalla untuk membuka layanan vaksinasi di lokasi. Jadi usai melaksanakan Shalat Tarawih, warga bisa langsung divaksin," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Minggu.
Ia mengemukakan bahwa vaksinasi malam hari pada bulan Ramadhan kali ini, sebagai salah satu cara pemkab setempat untuk mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat, sehingga cakupan vaksinasi lebih luas.
Tidak hanya layanan vaksinasi, katanya, Dinas Kesehatan juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat di lokasi tersebut.
Bupati Ipuk menjelaskan akan terus memacu vaksinasi sampai angka maksimal. Banyuwangi melakukan klaster vaksinasi berbasis desa yang masih rendah angka vaksinasinya, sehingga lebih mudah meningkatkan tingkat vaksinasi.
Selama Ramadhan, Bupati Ipuk juga rutin Shalat Tarawih di masjid desa-desa sekaligus memantau pelaksanaan vaksinasi, utamanya di desa yang masih rendah capaian vaksinasinya. Tidak hanya Bupati Ipuk, Wakil Bupati Sugirah juga melakukan hal serupa di desa-desa yang berbeda.
"Jadi saya dan Pak Sugirah bagi tugas. Selain bertemu langsung dan bersilaturahmi dengan masyarakat, kami juga memantau pelaksanaan vaksinasi di tempat yang berbeda. Ini agar cakupan vaksinasi semakin luas," tuturnya.
Saat silaturahim ke desa-desa, Bupati Ipuk menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan hingga perwakilan pemuda, untuk mengajak masyarakat agar mau divaksin. Pelaksanaan vaksinasi malam hari ternyata cukup efektif, ratusan masyarakat memanfaatkan layanan ini untuk vaksin dan chek kesehatan.
Selama 11 hari pada bulan Ramadhan, cakupan vaksinasi meningkat signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Banyuwangi, per 16 April 2022 capaian vaksinasi untuk dosis pertama mencapai 1.253.165 orang atau 93,5 persen, dosis kedua mencapai 1.015.212 atau 75,75 persen, sementara dosis ketiga mencapai 13,18 persen. Banyuwangi juga memacu vaksinasi lansia yang telah mencapai 77,17 persen untuk dosis pertama dan 55,68 persen dosis kedua.
Selain vaksinasi malam hari, Banyuwangi juga memacu dengan pelaksanaan vaksinasi saat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng. Banyuwangi menggelar vaksinasi di kantor-kantor desa yang menjadi lokasi penyaluran BLT. Bagi penerima BLT yang belum divaksin bisa langsung vaksin di lokasi.
"Tapi vaksin bukan menjadi syarat menerima BLT. Kami herupaya menyediakan layanan bagi warga yang belum vaksin," katanya.
Bupati Ipuk menambahkan, vaksinasi penting untuk meningkatkan kekebalan kelmpok masyarakat. Jika sudah vaksin semua, beribadah tenang, dan bisa Lebaran dengan nyaman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022