Jatah atau alokasi pupuk subsidi berbagai jenis untuk petani di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2022 mencapai sebanyak 115.052 ton.

Data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) mencatat dari alokasi sebanyak 115.052 ton tersebut, rinciannya untuk pupuk urea sebanyak 27.305 ton, SP-36 sebanyak 3.049 ton, ZA sebanyak 4.261 ton, NPK sebanyak 35.160 ton, dan organik sebanyak 45.277 ton. Selain itu masih ditambah pupuk organik cair sebanyak 16.139 liter.

"Pupuk tersebut disalurkan ke petani yang telah tercatat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Magetan Uswatul Chasanah di Magetan, Sabtu.

Menurut dia, alokasi pupuk subsidi tahun 2022 tersebut berkurang drastis hingga belum dapat mencukupi kebutuhan para petani. Dari total keseluruhan pupuk subsidi berbagai jenis yang dibutuhkan petani Magetan, yang dapat terpenuhi dengan jatah pusat hanya sekitar 41,44 persen.

"Tidak terpenuhinya jatah pupuk subsidi untuk para petani di Magetan disebabkan karena jatah dari pemerintah pusat masih di bawah angka kebutuhan petani. Yakni hanya sekitar 41,44 persen," kata dia.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dinas TPHPKP Magetan mengambil langkah taktis, yakni mendorong petani Magetan untuk memproduksi pupuk organik alami sebagai pengganti pupuk kimia subsidi.

Ia menambahkan dari tahun ke tahun alokasi pupuk subsidi petani di Kabupaten Magetan terus menurun. Hal tersebut juga berlaku untuk daerah lain.

Adapun pengurangan jatah pupuk subsidi tersebut sesuai dengan rencana pemerintah agar petani menggunakan sistem pemupukan yang berimbang dan secara perlahan mengurangi ketergantungan petani dari pupuk kimia serta beralih ke pupuk organik alami.

Guna membantu para petani menggunakan pupuk organik, Dinas TPHPKP Magetan melalui petugas penyuluh lapangan kini intensif melalukan pembinaan untuk membuat pupuk organik alami secara mandiri.

"Dengan beralih menggunakan pupuk organik diharapkan juga dapat mengembalikan tingkat kesuburan tanah yang saat ini sudah terlalu banyak mengandung asam karena terkontaminasi dengan pupuk kimia," kata Uswatul Chasanah.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022