Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memaparkan strategi dan konsep pariwisata sehat di Banyuwangi pada seminar Forum Kabupaten/Kota Sehat Indonesia 2022 di Semarang, Jawa Tengah.

Dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, acara seminar dibuka Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara virtual dan dihadiri kepala kepala daerah dan perwakilan forum kabupaten/kota se-Indonesia.

"Pandemi telah mendorong Banyuwangi untuk mengembangkan konsep pariwisata sehat. Survei UNWTO (Badan Pariwisata PBB) menyebutkan tahun 2022-2023 akan menjadi fase pemulihan. Daerah harus menyiapkan diri, termasuk kami di Banyuwangi. Ini akan menjadi momen bagi pariwisata daerah untuk bangkit," kata Bupati Ipuk.

Ia mengemukakan, pandemi membuat semua daerah terdampak, termasuk bagi daerah yang pariwisatanya sedang berkembang seperti Banyuwangi. Hal itu berpotensi mengerek laju kemiskinan secara drastis.

Namun, katanya, Banyuwangi melakukan berbagai inovasi termasuk di sektor wisata. Hasilnya, laju kenaikan kemiskinan Banyuwangi tercatat yang terendah di Jatim, yaitu hanya 0,01 persen. Pertumbuhan ekonomi juga melompat dari minus 3,58 persen pada 2020 menjadi 4,08 persen pada 2021.

Menurut Ipuk, pandemi juga membuat semua orang kembali ke kebutuhan dasar, yakni makan, minum dan kesehatan. Namun, saat pandemi mulai terkendali, orang akan kembali berburu aktivitas hiburan, seperti berwisata dan kuliner.

"Pandemi ini telah memaksa kita untuk melakukan berbagai adaptasi, termasuk di sektor pariwisata. Maka, kami siapkan tiga strategi pariwisata, triple track strategy, yakni pariwisata yang makin digital, makin kreatif dan makin sehat. Ini kami sebut 'tiga makin'," katanya.
 
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (dua kanan) di acara seminar Forum Kabupaten/Kota Sehat Indonesia di Semarang. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)

Makin digital, lanjut Ipuk, membikin pariwisata semakin mudah diakses. Sisi atraksi dengan sentuhan digital kami lakukan.

"Seperti tahun lalu, dengan Festival Gandrung Nusantara yang melibatkan berbagai daerah di Tanah Air yang berpadu dengan perhelatan di Banyuwangi," ujarnya.

Makin kreatif, katanya, dilakukan Banyuwangi dengan terus berinovasi meningkatkan kualitas layanan kepada wisatawan. Tidak hanya destinasi yang terus direvitalisasi, namun juga atraksi wisata kita kembangkan.

"Event-event baru terus kami kembangkan. Bahkan, akhir Mei ini Pantai G-Land Banyuwangi menjadi tuan rumah WSL, kejuaraan selancar dunia yang paling bergengsi. Berbagai skema outdoor tourism yang kini diburu wisatawan karena dinilai lebih aman dan sehat," tuturnya.

Sejumlah event sport tourism juga terus digeber Banyuwangi sejak pertengahan tahun lalu. Menggabungkan atraksi wisata dan aktivitas olahraga.

Adapun makin sehat, bukan sekadar disiplin protokol kesehatan, tapi harus melengkapi diri dengan standar festival dan pengelolaan destinasi berorientasi kesehatan. Banyuwangi juga melakukan melakukan sertifikasi protokol kesehatan COVID-19 untuk destinasi wisata, hotel, homestay dan kafe serta restoran hingga warung-warung rakyat.

Bupati Ipuk menambahkan Banyuwangi sebagai cagar biosfer dunia juga menjamin lingkungan sehat bagi wisatawan, pintu masuk memperkuat outdoor tourism, agrotourism, dan sejenisnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022