Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan inovasi menjadi hal yang wajib dilakukan seluruh jajaran karena apabila tidak mau berinovasi, pasti akan ditelan zaman.

"Kemarin saya lihat di media sosial, ada ibu-ibu yang keliling menawarkan jasa Palugada (Apa yang Lu Minta, Gua Ada). Naik motor, tidak hanya jual dagangan, juga bawa mesin cuci dan setrika buka jasa laundry dan setrika keliling. Ini menunjukkan di segala situasi kita harus kreatif, tetap berinovasi, untuk bertahan hidup. Dalam konteks laundry keliling tadi, apa pelajarannya? Perbanyak jemput bola ke masyarakat," kata Ipuk.

Ia mengatakan bahwa birokrasi harus sama responsifnya dengan dunia usaha dalam merespons perubahan perilaku masyarakat. Ia mencontohkan, bagaimana kantor-kantor bank tutup dan semakin berkurangnya transaksi perbankan melalui ATM.

"Karena, masyarakat terus beralih ke layanan digital. Bila ada bank yang tak mengembangkan layanan digital, pasti bakal ditinggalkan konsumen. Lebih dari 2.500 kantor cabang bank ditutup beberapa tahun terakhir. Bukan karena bangkrut, tapi karena semakin sepi, orang beralih ke transaksi digital banking," ujarnya.

Demikian pula, penggunaan ATM yang semakin susut dan makin jarang orang antre di ATM, karena semua transaksi via ponsel.

"Dari fenomena-fenomena tadi, kita semua bisa melihat betapa zaman sudah sangat berubah. Kita harus bersiap dan cepat beradaptasi," kata Bupati Ipuk.

Ipuk menambahkan belajar dari fenomena perubahan-perubahan itu, skala prioritas Banyuwangi ke depan juga harus mengikuti perubahan zaman.

"Ada enam skala prioritas pembangunan yang akan kami kerjakan ke depan. Digitalisasi adalah salah satunya," ujarnya.

Keenam prioritas pembangunan tersebut adalah, percepatan tranformasi digital di sektor pertanian, pariwisata, dan UMKM, penguatan ketahanan kesehatan masyarakat, serta pembangunan infrastruktur terintegrasi untuk membuka kesempatan kerja baru. Prioritas lainnya, yakni peningkatan SDM unggul, otomatisasi layanan publik, serta penguatan harmoni sosial kemasyarakatan.

"Kami juga akan mengakomodasi aspirasi hasil musrenbang perempuan, anak dan disabilitas agar daerah ini lebih ramah dan nyaman pada mereka," tuturnya.

Musrenbang dihadiri Kepala Bakorwil V Jember Imam Hidayat dan Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi Jawa Timur Andhika Herlambang.

Kepala Bakorwil V Jember Imam Hidayat menilai Banyuwangi sebagai daerah yang inspiratif. Apa yang dilakukan Banyuwangi sudah on the track.

"Berbagai program yang dilakukan Pemkab Banyuwangi selalu menginspirasi banyak daerah," tuturnya.

Turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Ruliono, M. Ali Mahrus, dan Michael Edy Hariyanto. Juga sejumlah ormas, NGO, PKK, akademisi dan instansi vertikal dan seluruh OPD dan perangkat desa. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022