Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya mengingatkan distributor, agen hingga penjual di pasar tradisional maupun toko modern yang main-main melakukan penimbunan minyak goreng maupun menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) akan ditindak tegas.
"Kami akan turun langsung cek terkait kelangkaan minyak goreng. Jadi, kami ingatkan jangan main-main bagi penimbun dan spekulan yang tidak menanggapi peringatan ini dari Kapolri. Kami akan tegakkan sesuai peraturan," kata AKBP Andi Sinjaya di Situbondo, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan juga akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke distributor minyak goreng, toko-toko besar dan toko retail sebagai upaya menyikapi kelangkaan minyak goreng, khususnya di Kabupaten Situbondo.
Kata Kapolres Andi, hal ini dilakukan menindak lanjuti perintah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo terkait kelangkaan bahan pangan, khusunya minyak goreng.
Ia mengaku akan segera turun langsung ke lapangan guna cek kembali stok dan harga minyak goreng, mengawasi distribusi minyak goreng dari produsen, distributor, agen hingga pasar tradisional maupun modern.
Menjelang bulan Ramadhan, Polres Situbondo telah menerima informasi dari masyarakat terkait adanya kelangkaan minyak goreng di beberapa kecamatan.
"Kami bersama instansi terkait untuk mengecek langsung di lapangan, dan apabila ditemukan ada yang bermain-main seperti menimbun atau menjual di atas harga yang ditentukan pemerintah, maka Polri tidak segan-segan untuk menindak tegas," ucapnya.
Menurut Kapolres Andi, Kapolri dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi telah sepakat untuk bekerja sama mengatasi kelangkaan minyak goreng dengan memerintahkan seluruh jajaran Polri turun langsung ke lapangan dan menindak tegas bagi siapa saja yang menimbun minyak goreng.
AKBP Andi juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian minyak goreng secara berlebihan, karena hal tersebut bisa jadi salah satu faktor stok minyak goreng di toko retail dan toko tradisonal menjadi langka.
"Kita imbau kepada warga untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan, yang nantinya justru akan menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak goreng. Beli kebutuhan bahan pangan apa saja sesuai kebutuhan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami akan turun langsung cek terkait kelangkaan minyak goreng. Jadi, kami ingatkan jangan main-main bagi penimbun dan spekulan yang tidak menanggapi peringatan ini dari Kapolri. Kami akan tegakkan sesuai peraturan," kata AKBP Andi Sinjaya di Situbondo, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan juga akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke distributor minyak goreng, toko-toko besar dan toko retail sebagai upaya menyikapi kelangkaan minyak goreng, khususnya di Kabupaten Situbondo.
Kata Kapolres Andi, hal ini dilakukan menindak lanjuti perintah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo terkait kelangkaan bahan pangan, khusunya minyak goreng.
Ia mengaku akan segera turun langsung ke lapangan guna cek kembali stok dan harga minyak goreng, mengawasi distribusi minyak goreng dari produsen, distributor, agen hingga pasar tradisional maupun modern.
Menjelang bulan Ramadhan, Polres Situbondo telah menerima informasi dari masyarakat terkait adanya kelangkaan minyak goreng di beberapa kecamatan.
"Kami bersama instansi terkait untuk mengecek langsung di lapangan, dan apabila ditemukan ada yang bermain-main seperti menimbun atau menjual di atas harga yang ditentukan pemerintah, maka Polri tidak segan-segan untuk menindak tegas," ucapnya.
Menurut Kapolres Andi, Kapolri dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi telah sepakat untuk bekerja sama mengatasi kelangkaan minyak goreng dengan memerintahkan seluruh jajaran Polri turun langsung ke lapangan dan menindak tegas bagi siapa saja yang menimbun minyak goreng.
AKBP Andi juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian minyak goreng secara berlebihan, karena hal tersebut bisa jadi salah satu faktor stok minyak goreng di toko retail dan toko tradisonal menjadi langka.
"Kita imbau kepada warga untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan, yang nantinya justru akan menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak goreng. Beli kebutuhan bahan pangan apa saja sesuai kebutuhan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022