DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat memprioritaskan pembangunan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) sebagai upaya mengurai kemacetan di kawasan Kota Surabaya, Jawa Timur, bagian timur.

"Kawasan Surabaya Timur sangat macet khususnya di daerah Keputih dan sekitarnya. Jadi JLLT seharusnya juga menjadi prioritas," kata Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Baktiono di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, pihaknya berharap, Pemkot Surabaya tidak hanya fokus pada pembangunan proyek infrastruktur Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) saja, melainkan juga JLLT yang hingga saat ini masih dalam pembebasan lahan dan belum dimulai pembangunan fisik.   

"Jadi kawasan Surabaya Timur dan Barat bisa menikmati pembangunan yang merata, serta bukan salah satu sisi saja," ujarnya.

Diketahui Pemkot Surabaya sudah mulai melakukan tander untuk melakukan pengerjaan proyek JLLB dan JLLT pada 2018. Pembangunan JLLB lebih cepat selesai dibandingkan JLLT karena jalur yang dilalui JLLB lebih banyak dikuasai oleh pengembang perumahan. 

Untuk JLLB sendiri sekitar 70-80 persen lahannya milik pengembang. Sedangkan pengembang sendiri yang mengerjakan sebagian besar proyek JLLB, sedangkan sisanya dikerjakan Pemkot Surabaya. 

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya Adi Gunita sebelumnya mengatakan, Pemkot Surabaya menganggarkan kelanjutan pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) yang berada di Jalan Raya Sememi, Surabaya pada tahun 2022 senilai Rp50 miliar.

Menurut dia, pekerjaan lanjutan pembangunan JLLB di Jalan Raya Sememi saat ini dalam masa proses lelang dan diluncurkan pada 8 Maret 2022.

"Belum ada pemenang, nanti action, Insya Allah akhir April 2022 mendekati Lebaran. Mungkin aktivitas setelah Lebaran bisa dimulai," katanya. 

Menurut dia, pembangunan JLLB saat ini melanjutkan sisi sebelah utara yang akan lewati lintasan rel kereta api kurang lebih crossing-nya nanti sekitar 55 meter dan dilanjutkan 300 meter dengan model sleppon pile. 

Sedangkan untuk yang sisi sebelah barat dan sisi sebelah timur, lanjut dia, kurang lebih ada sekitar 200 meteran. Saat ini, di dua sisi tersebut sedang penyelesaian beberapa tiang pancang. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022