Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur tahun ini mengalokasikan anggaran untuk beasiswa sebanyak empat orang yang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, beasiswa itu khusus diberikan pada warga Pamekasan yang kuliah kedokteran di Unair Surabaya.
"Kuota pemberian beasiswa tahun ini menurun dibanding 2021," kata Bupati dalam acara sosialisasi virtual tentang penerimaan bantuan beasiswa fakultas kedokteran bersama kepala sekolah tingkat SMA dan yang sederajat di Pamekasan, Kamis.
Ia menjelaskan kuota bantuan beasiswa itu menurun dibanding 2021 yang jumlahnya untuk 10 orang. Namun, dari 10 orang itu hanya empat orang yang dinyatakan lulus kuliah di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya.
Beasiswa yang diberikan Pemkab Pamekasan itu berupa biaya masuk dan sumbangan uang pembangunan sebesar Rp315 juta, ditambah uang Rp15 juta setiap semester hingga lulus Fakultas Kedokteran Unair Surabaya.
Beasiswa kedokteran itu merupakan program prioritas Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di bidang pendidikan dari lima program prioritas selama yang bersangkutan memimpin Pamekasan.
Empat program prioritas lainnya adalah peningkatan pembangunan di bidang infrastruktur, ekonomi, kesehatan, dan reformasi birokrasi.
"Program bantuan beasiswa ini sudah berjalan dua tahun. Tahun 2021, kuota yang ditetapkan sebanyak 10 orang, akan tetapi yang lulus hanya empat orang. Tahun 2022 kuota yang ditetapkan empat orang, dengan catatan lulus lebih dahulu di pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi. Syaratnya lulus dulu, baru pemkab memberi beasiswa," katanya, menjelaskan.
Bantuan beasiswa dari Pemkab Pamekasan kepada warga yang kuliah di fakultas kedokteran Unair Surabaya itu agar Pamekasan memiliki tenaga dokter.
Warga yang diberi bantuan beasiswa itu diharuskan kembali ke Pamekasan, bekerja dan mengabdi di Pamekasan.
Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr Hadi Subhan yang juga hadir secara virtual dalam acara sosialisasi tentang pemberian beasiswa itu menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Pemkab Pamekasan yang telah membuat program beasiswa kedokteran bagi para lulusan SLTA di Pamekasan.
"Ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan selama ini tidak ada daerah yang membuat program seperti itu," kata Subhan.
Kalaupun ada lembaga yang memberikan beasiswa, umumnya sesuai dengan kebutuhan tenaga keahlian yang dibutuhkan di lembaga itu.
"Misalnya BUMN maupun perusahaan swasta hanya memberikan beasiswa yang sesuai dengan kebutuhan di perusahaannya. Mereka memberikan beasiswa, biasanya bukan kedokteran. Karena tentu mereka perusahaan itu mencari dari program studi yang terkait dengan bidang yang ditangani oleh perusahaannya," katanya.
Ia mencontohkan lembaga yang selama ini bekerjasama dengan Unair adalah Bank Indonesia. Lembaga ini membantu beasiswa sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yakni manajemen dan ekonomi bisnis.
"Beasiswa di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya selama ini memang paling rendah. Maka kami sangat mengapresiasi program ini apalagi bisa memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari daerahnya. Bagi kami ini sangat luar biasa, karena jarang yang adan melakukan, seperti dilakukan Pemkab Pamekasan," kata Subhan, menjelaskan.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Pamekasan Akhmad Zaini, beasiswa untuk mahasiswa fakultas Kedokteran Unair Surabaya itu diberikan pada jalur mandiri kemitraan.
"Karena itu, para siswa SLTA yang akan segera memasuki perguruan tinggi, jika berkenan untuk mengikuti program beasiswa tersebut, hendaknya mempersiapkan diri sebaik- baiknya, di antaranya selalu mencari informasi di laman Unair Surabaya tentang penerimaan mahasiswa baru. Karena syaratnya memang harus lulus tes mandiri dulu," katanya, menjelaskan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, beasiswa itu khusus diberikan pada warga Pamekasan yang kuliah kedokteran di Unair Surabaya.
"Kuota pemberian beasiswa tahun ini menurun dibanding 2021," kata Bupati dalam acara sosialisasi virtual tentang penerimaan bantuan beasiswa fakultas kedokteran bersama kepala sekolah tingkat SMA dan yang sederajat di Pamekasan, Kamis.
Ia menjelaskan kuota bantuan beasiswa itu menurun dibanding 2021 yang jumlahnya untuk 10 orang. Namun, dari 10 orang itu hanya empat orang yang dinyatakan lulus kuliah di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya.
Beasiswa yang diberikan Pemkab Pamekasan itu berupa biaya masuk dan sumbangan uang pembangunan sebesar Rp315 juta, ditambah uang Rp15 juta setiap semester hingga lulus Fakultas Kedokteran Unair Surabaya.
Beasiswa kedokteran itu merupakan program prioritas Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di bidang pendidikan dari lima program prioritas selama yang bersangkutan memimpin Pamekasan.
Empat program prioritas lainnya adalah peningkatan pembangunan di bidang infrastruktur, ekonomi, kesehatan, dan reformasi birokrasi.
"Program bantuan beasiswa ini sudah berjalan dua tahun. Tahun 2021, kuota yang ditetapkan sebanyak 10 orang, akan tetapi yang lulus hanya empat orang. Tahun 2022 kuota yang ditetapkan empat orang, dengan catatan lulus lebih dahulu di pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi. Syaratnya lulus dulu, baru pemkab memberi beasiswa," katanya, menjelaskan.
Bantuan beasiswa dari Pemkab Pamekasan kepada warga yang kuliah di fakultas kedokteran Unair Surabaya itu agar Pamekasan memiliki tenaga dokter.
Warga yang diberi bantuan beasiswa itu diharuskan kembali ke Pamekasan, bekerja dan mengabdi di Pamekasan.
Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr Hadi Subhan yang juga hadir secara virtual dalam acara sosialisasi tentang pemberian beasiswa itu menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Pemkab Pamekasan yang telah membuat program beasiswa kedokteran bagi para lulusan SLTA di Pamekasan.
"Ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan selama ini tidak ada daerah yang membuat program seperti itu," kata Subhan.
Kalaupun ada lembaga yang memberikan beasiswa, umumnya sesuai dengan kebutuhan tenaga keahlian yang dibutuhkan di lembaga itu.
"Misalnya BUMN maupun perusahaan swasta hanya memberikan beasiswa yang sesuai dengan kebutuhan di perusahaannya. Mereka memberikan beasiswa, biasanya bukan kedokteran. Karena tentu mereka perusahaan itu mencari dari program studi yang terkait dengan bidang yang ditangani oleh perusahaannya," katanya.
Ia mencontohkan lembaga yang selama ini bekerjasama dengan Unair adalah Bank Indonesia. Lembaga ini membantu beasiswa sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yakni manajemen dan ekonomi bisnis.
"Beasiswa di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya selama ini memang paling rendah. Maka kami sangat mengapresiasi program ini apalagi bisa memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari daerahnya. Bagi kami ini sangat luar biasa, karena jarang yang adan melakukan, seperti dilakukan Pemkab Pamekasan," kata Subhan, menjelaskan.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Pamekasan Akhmad Zaini, beasiswa untuk mahasiswa fakultas Kedokteran Unair Surabaya itu diberikan pada jalur mandiri kemitraan.
"Karena itu, para siswa SLTA yang akan segera memasuki perguruan tinggi, jika berkenan untuk mengikuti program beasiswa tersebut, hendaknya mempersiapkan diri sebaik- baiknya, di antaranya selalu mencari informasi di laman Unair Surabaya tentang penerimaan mahasiswa baru. Karena syaratnya memang harus lulus tes mandiri dulu," katanya, menjelaskan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022