Pemerintah Kabupaten Gresik, Jatim menggandeng PT Reciki Solusi Indonesia dan Danone-AQUA mengembangkan pengolahan dan pengurangan sampah melalui Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku di Kelurahan Ngipik seluas 3.000m².
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani di Gresik, Kamis mengapresiasi upaya pihak swasta membangun pengolahan sampah terpadu, dan diharapkan mampu mengatasi persoalan sampah di wilayah setempat.
"Kami mengapresiasi inisiatif pengelolaan sampah yang dilakukan Reciki bersama Danone-AQUA. Dari dulu hingga sekarang sampah di Gresik belum ada penanganan yang terintegrasi dan masih langsung menuju ke TPA," katanya.
Gus Yani, sapaan akrabnya berharap, kerja sama ini akan menjadi sampah di Gresik memiliki nilai guna, atau bahkan nilai ekonomis. Sehingga, meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan di Kabupaten Gresik.
Sementara itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan, TPST Samtaku Gresik menjadi TPST ketiga yang dikembangkan oleh Danone-AQUA bersama berbagai mitra setelah sebelumnya kami mengembangkan TPST Samtaku di Kabupaten Lamongan dan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.
Inisiatif ini, kata dia, dikembangkan sebagai bagian dari komitmen #BijakBerplastik Danone-AQUA dan mencapai ambisi untuk dapat mengumpulkan lebih banyak sampah plastik daripada yang kami gunakan untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan sampah di Indonesia.
Pada dua TPST terdahulu yaitu TPST Lamongan dan TPST Jimbaran kami telah berhasil melakukan pengurangan jumlah sampah ke TPA hingga 70 persen.
"TPST Samtaku Gresik direncakan dilengkapi dengan wahana edukasi dan akan menjadi sarana penyebarluasan pengetahuan terkait pengelolaan sampah bagi masyarakat," kata Karyanto.
Sementara itu, dalam pengelolaannya TPST akan memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi sebagai pekerja dan akan melayani pengambilan sampah bagi 25.000 kepala keluarga di wilayah Kecamatan Gresik, serta berbagai kawasan perkantoran, komersial dan industri di Kabupaten Gresik.
TPST ini ditargetkan akan memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton per hari dan diharapkan akan terkumpul sampah botol plastik sebanyak 150 ton per bulan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani di Gresik, Kamis mengapresiasi upaya pihak swasta membangun pengolahan sampah terpadu, dan diharapkan mampu mengatasi persoalan sampah di wilayah setempat.
"Kami mengapresiasi inisiatif pengelolaan sampah yang dilakukan Reciki bersama Danone-AQUA. Dari dulu hingga sekarang sampah di Gresik belum ada penanganan yang terintegrasi dan masih langsung menuju ke TPA," katanya.
Gus Yani, sapaan akrabnya berharap, kerja sama ini akan menjadi sampah di Gresik memiliki nilai guna, atau bahkan nilai ekonomis. Sehingga, meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan di Kabupaten Gresik.
Sementara itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan, TPST Samtaku Gresik menjadi TPST ketiga yang dikembangkan oleh Danone-AQUA bersama berbagai mitra setelah sebelumnya kami mengembangkan TPST Samtaku di Kabupaten Lamongan dan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.
Inisiatif ini, kata dia, dikembangkan sebagai bagian dari komitmen #BijakBerplastik Danone-AQUA dan mencapai ambisi untuk dapat mengumpulkan lebih banyak sampah plastik daripada yang kami gunakan untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan sampah di Indonesia.
Pada dua TPST terdahulu yaitu TPST Lamongan dan TPST Jimbaran kami telah berhasil melakukan pengurangan jumlah sampah ke TPA hingga 70 persen.
"TPST Samtaku Gresik direncakan dilengkapi dengan wahana edukasi dan akan menjadi sarana penyebarluasan pengetahuan terkait pengelolaan sampah bagi masyarakat," kata Karyanto.
Sementara itu, dalam pengelolaannya TPST akan memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi sebagai pekerja dan akan melayani pengambilan sampah bagi 25.000 kepala keluarga di wilayah Kecamatan Gresik, serta berbagai kawasan perkantoran, komersial dan industri di Kabupaten Gresik.
TPST ini ditargetkan akan memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton per hari dan diharapkan akan terkumpul sampah botol plastik sebanyak 150 ton per bulan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022