Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, segera menguji coba empat galur (tanaman padi hasil uji) unggul skala nasional setelah sebelumnya melakukan uji coba 19 galur untuk menemukan varietas unggulan baru.
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengemukakan, empat galur tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti bersama dengan tim Balai Besar Tanaman Padi Badan Penelitian Pengembangan Tanaman pada Kementerian Pertanian, untuk dilakukan uji coba kembali di sejumlah daerah, di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, termasuk salah satunya di Situbondo.
"Nantinya ada beih yang akan kami jadikan benih BK Situbondo. Tapi, ini masih harus diuji coba skala nasional. Jika uji coba ini lolos, maka padi ini bisa menjadi varietas baru milik Situbondo untuk Indonesia," kata Bung Karna, sapaan bupati, di sela memantau tanaman padi di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Selasa.
Sebelumnya, kata dia, 19 galur yang diuji coba bersama Balai Besar Tanaman Padi Badan Penelitian Pengembangan Tanaman Kementerian Pertanian Republik Indonesia, terpilih empat galur yang unggul dibandingkan lainnya.
"Empat galur yang lolos uji coba, ada galur dengan umur pendek, anakannya banyak, dan tahan terhadap hama penyakit," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo, Haryadi Tejo Laksono mengemukakan dari empat galur yang terpilih, dua galur diantaranya punya keunggulan tahan hama penyakit, dan umurnya sangat pendek.
"Karena umur 40 hari sudah keluar malai, dan umur 47 hari sudah serap, yang artinya malai sudah merata. Saya perkirakan, umur 85 hari atau 90 hari sudah bisa dipanen. Umur padi pada umumnya bisa mencapai 120 hari," katanya.
Haryadi menjelaskan, dari empat galur yang terpilih nantinya satu galur yang diunggulkan, dan dilakukan uji multi-lokasi.
"Jika lolos, maka akan diterbitkan SK oleh Kementerian Pertanian sebagai bukti bahwa Situbondo punya benih varietas unggul yaitu BK Situbondo," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengemukakan, empat galur tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti bersama dengan tim Balai Besar Tanaman Padi Badan Penelitian Pengembangan Tanaman pada Kementerian Pertanian, untuk dilakukan uji coba kembali di sejumlah daerah, di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, termasuk salah satunya di Situbondo.
"Nantinya ada beih yang akan kami jadikan benih BK Situbondo. Tapi, ini masih harus diuji coba skala nasional. Jika uji coba ini lolos, maka padi ini bisa menjadi varietas baru milik Situbondo untuk Indonesia," kata Bung Karna, sapaan bupati, di sela memantau tanaman padi di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Selasa.
Sebelumnya, kata dia, 19 galur yang diuji coba bersama Balai Besar Tanaman Padi Badan Penelitian Pengembangan Tanaman Kementerian Pertanian Republik Indonesia, terpilih empat galur yang unggul dibandingkan lainnya.
"Empat galur yang lolos uji coba, ada galur dengan umur pendek, anakannya banyak, dan tahan terhadap hama penyakit," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo, Haryadi Tejo Laksono mengemukakan dari empat galur yang terpilih, dua galur diantaranya punya keunggulan tahan hama penyakit, dan umurnya sangat pendek.
"Karena umur 40 hari sudah keluar malai, dan umur 47 hari sudah serap, yang artinya malai sudah merata. Saya perkirakan, umur 85 hari atau 90 hari sudah bisa dipanen. Umur padi pada umumnya bisa mencapai 120 hari," katanya.
Haryadi menjelaskan, dari empat galur yang terpilih nantinya satu galur yang diunggulkan, dan dilakukan uji multi-lokasi.
"Jika lolos, maka akan diterbitkan SK oleh Kementerian Pertanian sebagai bukti bahwa Situbondo punya benih varietas unggul yaitu BK Situbondo," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022