Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengaktifkan Sanggar Pramuka Kabupaten Madiun di Kecamatan Jiwan sebagai lokasi karantina pekerja migran Indonesia asal daerah itu yang kembali ke Tanah Air dan hendak pulang ke kampung halaman.
Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Jiwan Imam Nurwedi mengatakan pengaktifan kembali lokasi karantina pekerja migran tersebut untuk mengantisipasi peningkatan kepulangan para TKI tersebut menyusul telah selesai masa kontrak kerja ataupun cuti bulan puasa dan lebaran.
"Saat ini seluruh sarana dan prasarana di Sanggar Pramuka Kabupaten Madiun itu sedang disiapkan. Terdapat 20 kamar yang disiapkan untuk sementara waktu," ujar Imam Nurwedi di Madiun, Senin.
Menurut ia, lokasi karantina tersebut akan digunakan sebagai tempat isolasi para pekerja migran asal Kabupaten Madiun yang telah selesai menjalani karantina di Bandara Juanda ataupun Wisma Atlet Jakarta.
Nantinya, setiap pekerja migran diwajibkan untuk menjalani isolasi atau karantina selama dua hari di lokasi tersebut. Selain itu, mereka juga akan dilakukan tes cepat antigen sebelum diizinkan berkumpul dengan keluarganya di kampung halaman.
Imam menjelaskan upaya karantina lokal di Kabupaten Madiun tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penularan COVID-19 yang masif, utamanya varian Omicron.
Adapun, para pekerja migran asal Kabupaten Madiun diperkirakan akan datang dari sejumlah negara tujuan bekerja. Seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan dan Hong Kong.
Ia menambahkan dalam dua bulan terakhir, Pemkab Madiun melalui Dinas Tenaga Kerja telah melakukan empat kali penjemputan sembilan pekerja migran asal daerah setempat. Sebanyak sembilan pekerja migran tersebut telah menjalani masa karantina dan kembali ke keluarga.
Sesuai data, Pemkab Madiun juga menyediakan lokasi lain, yakni gedung milik PT INKA Multi Solusi (IMS) di Desa Kuwiran, Kecamatan Kare sebagai tempat karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Sejak diaktifkan kembali awal tahun 2022, tempat karantina tersebut telah menampung tiga warga Kabupaten Madiun yang pulang usai menunaikan ibadah umrah.
"Untuk isoter di Gedung IMS Desa Kuwiran, Kare juga tetap disiagakan. Selter tersebut dikhususkan bagi PPLN dari kalangan jemaah umrah. Sedangkan Sanggar Pramuka khusus untuk pekerja migran," kata Imam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Jiwan Imam Nurwedi mengatakan pengaktifan kembali lokasi karantina pekerja migran tersebut untuk mengantisipasi peningkatan kepulangan para TKI tersebut menyusul telah selesai masa kontrak kerja ataupun cuti bulan puasa dan lebaran.
"Saat ini seluruh sarana dan prasarana di Sanggar Pramuka Kabupaten Madiun itu sedang disiapkan. Terdapat 20 kamar yang disiapkan untuk sementara waktu," ujar Imam Nurwedi di Madiun, Senin.
Menurut ia, lokasi karantina tersebut akan digunakan sebagai tempat isolasi para pekerja migran asal Kabupaten Madiun yang telah selesai menjalani karantina di Bandara Juanda ataupun Wisma Atlet Jakarta.
Nantinya, setiap pekerja migran diwajibkan untuk menjalani isolasi atau karantina selama dua hari di lokasi tersebut. Selain itu, mereka juga akan dilakukan tes cepat antigen sebelum diizinkan berkumpul dengan keluarganya di kampung halaman.
Imam menjelaskan upaya karantina lokal di Kabupaten Madiun tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penularan COVID-19 yang masif, utamanya varian Omicron.
Adapun, para pekerja migran asal Kabupaten Madiun diperkirakan akan datang dari sejumlah negara tujuan bekerja. Seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan dan Hong Kong.
Ia menambahkan dalam dua bulan terakhir, Pemkab Madiun melalui Dinas Tenaga Kerja telah melakukan empat kali penjemputan sembilan pekerja migran asal daerah setempat. Sebanyak sembilan pekerja migran tersebut telah menjalani masa karantina dan kembali ke keluarga.
Sesuai data, Pemkab Madiun juga menyediakan lokasi lain, yakni gedung milik PT INKA Multi Solusi (IMS) di Desa Kuwiran, Kecamatan Kare sebagai tempat karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Sejak diaktifkan kembali awal tahun 2022, tempat karantina tersebut telah menampung tiga warga Kabupaten Madiun yang pulang usai menunaikan ibadah umrah.
"Untuk isoter di Gedung IMS Desa Kuwiran, Kare juga tetap disiagakan. Selter tersebut dikhususkan bagi PPLN dari kalangan jemaah umrah. Sedangkan Sanggar Pramuka khusus untuk pekerja migran," kata Imam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022