Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Jawa Timur, mencatatkan laju inflasi di Kota Kediri adalah 0,20 persen yang merupakan inflasi tertinggi se-Jatim pada Februari 2022 ini dari kota penimbang laju inflasi di provinsi ini.

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Kediri Lilik Wibawati mengatakan inflasi di Kota Kediri karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Beberapa di antaranya adalah kelompok makanan minuman dan tembakau terlihat mengalami inflasi sebesar 0,04 persen.

"Untuk kelompok pakaian dan alas kaki inflasi sebesar 0,25 persen," katanya di Kediri, Jumat.

Sementara itu, terkait 10 komoditas penyumbang inflasi dipengaruhi kenaikan harga minyak goreng, bawang merah, sawi hijau, dan kontrak rumah. Setelah itu, ada pula naiknya harga sampo, beras, nasi dengan lauk, sabun mandi, wafer, serta buah apel.

Ia menegaskan, kelangkaan minyak goreng tidak menjadikannya komoditas utama penyumbang inflasi. Pemerintah Kota Kediri selalu melakukan operasi pasar untuk memantau ketersediaan minyak goreng.

"Karena sering dilakukan operasi pasar makanya harga minyak goreng stabil sesuai harga yang ditetapkan pemerintah pusat," kata dia.

Selain itu, juga terdapat 10 komoditas yang menghambat inflasi yakni turunnya harga telur ayam ras, kopi bubuk, cabai rawit, kangkung, dan emas perhiasan.

Penurunan harga ayam hidup, buah duku (Langsat), obat dengan resep, buah semangka, dan buah jeruk juga turut serta menghambat inflasi.

Tingkat inflasi Kota Kediri pada tahun kalender Februari 2022 sebesar 0,63 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun, yakni antara Februari 2022 terhadap Februari 2021 sebesar 2,05 persen.

Laju inflasi di Kota Kediri pada Februari 2022 adalah 0,20 persen, turun dari bulan sebelumnya yakni 0,43 persen.

BPS mengimbau kepada Pemkot Kediri untuk tetap waspada terkait angka inflasi di Maret 2022.

"Kita harus waspada terhadap persiapan masyarakat menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan yang berpotensi meningkatkan permintaan terhadap bahan pokok. Selain itu kenaikan cukai juga berimbas pada kenaikan harga rokok dan terjadinya perubahan iklim secara ekstrim menyebabkan penurunan pasokan komoditas pangan tertentu," ujar Lilik.

Ia pun meminta masyarakat tidak panik dengan imbauan waspada terkait angka inflasi di Maret 2022.

"Kami imbau kepada masyarakat tidak usah panik dengan jumlah stok bahan pangan di Kota Kediri. Pemkot Kediri akan memfasilitasi kecukupan pangan. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan berkoordinasi agar masyarakat tidak menimbun bahan-bahan pokok dan mencegah terjadinya panic buying," ujar Lilik.

Pihaknya berharap agar inflasi Kota Kediri semakin terjaga sehingga masyarakat dapat mencukupi kebutuhan masing-masing.

"Seperti yang kita ketahui bahwa menjelang bulan Ramadhan dan hari raya terjadi kenaikan harga pada beberapa bahan pokok. Semoga melalui upaya tim TPID kondisi tersebut dapat terkendali di Kota Kediri," kata dia.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri Chevi Ning Suyudi mengungkapkan bahwa pemkot terus koordinasi untuk pengendalian inflasi.

"Pemkot Kediri akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengendalikan tingkat inflasi di tengah gejolak kelangkaan minyak goreng saat ini," kata Chevi yang juga Koordinator I TPID Kota Kediri itu. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022