Kamar dagang dan industri (Kadin) Jatim, menargetkan realisasi Export Center Surabaya (ECS) tahun 2022 mencapai 100 juta dolar AS, atau naik daripada tahun 2021 yang membukukan transaksi 72 juta dolar AS.

Ketua Umum Kadim Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Jumat mengaku optimistis mampu mencapai target, karena memiliki perangkat yang bisa mendukung program ECS, salah satunya Rumah Kurasi.

Selain itu, berdasarkan data tahun 2021, semua pelaku usaha semakin tahu kebutuhan di negara tujuan ekspor, sehingga lebih mudah memasarkan, termasuk eksportir yang mencari pasar baru.

"Keberhasilan yang dicapai tahun 2021 tidak lepas dari upaya semua pihak untuk secepatnya meningkatkan kualitas produk dalam negeri, utamanya produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," kata pengusaha asal Kota Batu itu.

Untuk itu, dengan kenaikan target, Kadin Jatim berkomitmen melakukan sejumlah langkah strategis yang diharapkan bisa memacu UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka hingga mampu diterima di pasar internasional.

Adik menyebut, peran Rumah Kurasi untuk meningkatkan produk sangat dibutuhkan, karena pelaku usaha khususnya UMKM bisa mengetahui apa saja kekurangan produk yang mereka hasilkan, mulai dari kualitas produk, kemasan hingga legalitas dan lainnya.

"Di Rumah Kurasi ini produk mereka akan dikurasi oleh Kurator yang bersertifikat BNSP. Hasil kurasi mereka akan menjadi rekomendasi apakah produk ini layak dan bisa diterima pasar internasional, atau masih di level pasar modern atau justru masih untuk pasar tradisional. Nah, yang sudah lolos kurasi ini kita masukkan ke ECS untuk dicarikan buyer dari luar negeri," kata Adik.

Tahun lalu, ada sekitar 1000 produk yang berhasil dikurasi. Dengan semakin banyaknya jumlah kurator di setiap kabupaten kota, Kadin Jatim berharap jumlah produk yang berhasil dikurasi bakal lebih banyak lagi.

"Kalau tahun kemarin kan kuratornya terbatas, sekarang jumlahnya sudah banyak, sekitar 150 kurator di seluruh Jatim. Pastinya jumlah produk yang bisa dikurasi akan bertambah banyak," ujarnya.

Selain itu, kata Adik, ada banyak IKM dan UMKM di Jatim yang siap memperluas pasar internasional, utamanya yang sudah bisa masuk pasar Jepang dan Australia.

"Karena kedua negara tersebut memiliki standar tinggi, sehingga untuk masuk ke negara tujuan ekspor lain akan lebih mudah," katanya.

Kepala Pengelola ECS, Tommy Kaihatu berharap seluruh stakeholder agar memiliki komitmen dan fokus dalam mendukung UMKM Go Ekspor karena peluang pasar internasional membaik seiring peningkatan demand pasar dunia.

"Ini adalah kesempatan emas bagi UMKM kita untuk bisa dikenal buyer internasional dan peluang untuk merebut pangsa pasar dunia. Kata kuncinya ada di komitmen dan fokus dari seluruh stakeholder terkait," katanya.

Sebelumnya, ECS didirikan dengan tujuan peningkatan kinerja ekspor dalam negeri, khususnya UMKM dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional akibat COVID-19.

ECS bertempat di Kantor Kadin Jatim, Jalan Bukit Darmo Raya No 1 Surabaya, yang bertugas memberikan layanan konsultasi dan pendampingan serta mencarikan pembeli atau informasi tentang pembeli yang ada di luar negeri, dengan harapan bisa disinergikan dengan UMKM.(*)




Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022