Aparat kepolisian di Polres Sampang, Jawa Timur, mulai menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa nasi bungkus kepada para korban banjir di wilayah itu.
"Kami tergerak memberikan bantuan, karena warga terdampak banjir ini banyak yang tidak bisa memasak karena dapurnya tergenang banjir," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sampang AKP Alimuddin Nasution di Sampang, Madura, Rabu.
Kasat Lantas mendatangi satu per satu rumah warga yang tergenang banjir, menerobos genangan setinggi sekitar satu meter itu.
Aksi bagi-bagi nasi bungkus kepada para korban ini dimulai dari Jalan Panglima Sudirman, Jalan Hasyim Ashari, Imam Bonjol, Pahlawan, Suhadak, Jalan Trunojoyo, Bahagia, hingga ke Jalan Haji Agus Salim.
Ia juga meminta agar warga tabah menghadapi musibah ini, karena, menurutnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir kiriman di Kota Sampang tersebut.
"Ini hanya ala kadarnya, mohon diterima ya bu. Semoga bisa membantu meringankan beban keluarga di sini," ujar kasat lantas.
Banjir akibat luapan Sungai Kalikamoning yang melanda Kota Sampang ini sejak Selasa (1/3) pagi, dan hingga Rabu (2/3) masih belum surut.
Awalnya, ketinggian genangan air hanya antara 20 hingga 40 Cm, namun dalam perkembangannya terus meningkat hingga sekitar satu meter.
Di beberapa titik di dekat aliran sungai, ketinggian genangan banjir malah ada yang mencapai 2 meter lebih.
Sejumlah fasilitas umum, seperti lembaga pendidikan, juga terdampak banjir, termasuk Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Sampang dan lembaga Pondok Pesantren Assirojiyyah, Kelurahan Rongtengah, Sampang.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Asroni, banjir di Kota Sampang itu, akibat curah hujan cukup tinggi.
Ia menuturkan, sejak 28 Februari 2022, sejumlah wilayah di bagian utara Sampang turun hujan, seperti di Kecamatan Kedungdung, Robatal dan Karang Penang.
Lalu pada 1 Maret 2022, sejumlah kecamatan lain, seperti Jrengik dan Kecamatan Kota Sampang juga turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Banjir yang terjadi di Kota Sampang ini karena sungai meluap yang tidak mampu menampung debit air hingga merambat ke permukiman warga di Kelurahan Gunung Sekar, Dalpenang dan Rongtengah," katanya, menjelaskan.
Asroni juga menuturkan, pihaknya telah mendirikan dapur umum untuk menyuplai makanan kepada warga terdampak banjir dan melakukan evakuasi pada warga yang terjebak banjir.
"Tim gabungan dari unsur BPBD, polisi dan TNI kami kerahkan ke lapangan, melakukan distribusi bantuan tanggap darurat, di samping mengevakuasi warga yang terjebak banjir," katanya.
Data sementara warga terdampak banjir akibat luapan Sungai Kalikamoning mencapai 1.200 kepala keluarga dan umumnya merupakan warga kota yang tinggal di sepanjang aliran sungai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami tergerak memberikan bantuan, karena warga terdampak banjir ini banyak yang tidak bisa memasak karena dapurnya tergenang banjir," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sampang AKP Alimuddin Nasution di Sampang, Madura, Rabu.
Kasat Lantas mendatangi satu per satu rumah warga yang tergenang banjir, menerobos genangan setinggi sekitar satu meter itu.
Aksi bagi-bagi nasi bungkus kepada para korban ini dimulai dari Jalan Panglima Sudirman, Jalan Hasyim Ashari, Imam Bonjol, Pahlawan, Suhadak, Jalan Trunojoyo, Bahagia, hingga ke Jalan Haji Agus Salim.
Ia juga meminta agar warga tabah menghadapi musibah ini, karena, menurutnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir kiriman di Kota Sampang tersebut.
"Ini hanya ala kadarnya, mohon diterima ya bu. Semoga bisa membantu meringankan beban keluarga di sini," ujar kasat lantas.
Banjir akibat luapan Sungai Kalikamoning yang melanda Kota Sampang ini sejak Selasa (1/3) pagi, dan hingga Rabu (2/3) masih belum surut.
Awalnya, ketinggian genangan air hanya antara 20 hingga 40 Cm, namun dalam perkembangannya terus meningkat hingga sekitar satu meter.
Di beberapa titik di dekat aliran sungai, ketinggian genangan banjir malah ada yang mencapai 2 meter lebih.
Sejumlah fasilitas umum, seperti lembaga pendidikan, juga terdampak banjir, termasuk Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Sampang dan lembaga Pondok Pesantren Assirojiyyah, Kelurahan Rongtengah, Sampang.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Asroni, banjir di Kota Sampang itu, akibat curah hujan cukup tinggi.
Ia menuturkan, sejak 28 Februari 2022, sejumlah wilayah di bagian utara Sampang turun hujan, seperti di Kecamatan Kedungdung, Robatal dan Karang Penang.
Lalu pada 1 Maret 2022, sejumlah kecamatan lain, seperti Jrengik dan Kecamatan Kota Sampang juga turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Banjir yang terjadi di Kota Sampang ini karena sungai meluap yang tidak mampu menampung debit air hingga merambat ke permukiman warga di Kelurahan Gunung Sekar, Dalpenang dan Rongtengah," katanya, menjelaskan.
Asroni juga menuturkan, pihaknya telah mendirikan dapur umum untuk menyuplai makanan kepada warga terdampak banjir dan melakukan evakuasi pada warga yang terjebak banjir.
"Tim gabungan dari unsur BPBD, polisi dan TNI kami kerahkan ke lapangan, melakukan distribusi bantuan tanggap darurat, di samping mengevakuasi warga yang terjebak banjir," katanya.
Data sementara warga terdampak banjir akibat luapan Sungai Kalikamoning mencapai 1.200 kepala keluarga dan umumnya merupakan warga kota yang tinggal di sepanjang aliran sungai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022