Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur menambah pemasangan titik Wi-Fi gratis dari sebelumnya terpasang 158 titik kini ditambah 62 titik sehingga total menjadi 220 titik.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto Hasta Priyangga di Kota Mojokerto, Selasa mengatakan layanan jaringan internet yang dapat diakses masyarakat secara gratis itu kini ditambah menjadi 220 titik.

"Pemkot Mojokerto setiap tahun rutin memfasilitasi hotspot gratis bagi masyarakat. Tahun 2021 lalu, sedikitnya telah terpasang sebanyak 158 titik hotspot. Di tahun 2022 ini ada peningkatan drastis dari semula 158 titik menjadi 220 titik hotspot gratis," katanya.

Hasta menyebutkan, dari 220 titik hotspot tersebut tersebar di seluruh wilayah Kota Mojokerto. Sehingga, 18 kelurahan di tiga wilayah kecamatan se-kota dipastikan bebas blank spot dari jangkauan internet.

"Karena titik hotspot gratis sudah tersebar merata di semua kelurahan se-Kota Mojokerto," ucapnya.
 
Ia mengatakan, sebanyak 62 titik Wi-Fi baru yang direalisasi tahun 2022 ini, 48 titik di antaranya berasal dari permohonan ketua RT/RW. Sedangkan 14 titik lainnya merupakan hasil pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD Kota Mojokerto yang diserap dari aspirasi masyarakat.

Menurutnya, penempatan titik Wi-Fi gratis disesuaikan dengan masing-masing usulan dan, salah satu yang menjadi prioritas penempatan Wi-Fi gratis adalah di fasilitas umum (fasum).

"Semua fasilitas umum seperti di taman-taman sudah tersedia," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, titik Wi-Fi gratis juga terpasang rumah ibadah dengan tujuan agar agar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan yang menggunakan media dalam jaringan (daring).

Ia mengatakan, titik Wi-Fi gratis juga ditempatkan di masing-masing lingkungan untuk mempermudah masyarakat mengakses internet. 

”Di masa pandemi ini kan banyak masyarakat yang memanfaatkan daring, terutama anak-anak sekolah. Sehingga Pemerintah Kota Mojokerto memfasilitasi hotspot agar bisa dimanfaatkan bersama-sama secara gratis,” ujarnya.

Ia menambahkan, penggunaan akses internet secara cuma-cuma itu tetap dilakukan pengawasan agar dimanfaatkan masyarakat dengan bijak. Masing-masing ketua RT/RW dan takmir atau pengurus rumah ibadah akan melakukan kontrol terhadap penggunaan internet di masing-masing wilayah.

"Oleh karena itu, pengajuannya harus melalui RT/RW dengan mengetahui lurah. Sehingga RT/RW bisa ikut memantau penggunaan Wi-Fi gratis ini," katanya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022