Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur tahun ini menambahkan pembangunan 91 toko swalayan guna membantu pemasaran produk kerajinan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah itu.

Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Jumat, tambahan 91 toko swalayan yang diberi nama Wamira Mart (Warung Milik Rakyat) tersebut untuk memperluas pemasaran hasil UMKM hingga pelosok desa.

"Tahun 2021, jumlah toko yang telah kita buat sebanyak delapan unit dan tahun ini sudah kita anggarkan untuk membangun 91 toko swalayan atau Wamira Mart," katanya.

Dengan tambahan 91 unit itu, maka keberadaan toko swalayan atau Wamira Mart tersebut nantinya tersebar di semua kecamatan. Isinya 70 persen merupakan hasil produk pelaku UMKM yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

"Jadi, semua produk UMKM di Pamekasan dipasarkan kita jual di Wamira Mart ini. Mulai dari jenis makanan, minuman, baju batik, sarung batik, sepatu batik, hingga tas batik yang saat ini sudah banyak diproduksi oleh perajin di Pamekasan ini," katanya.

Ia menjelaskan manajemen Wamira Mart ini oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan sistem patungan.

Sebagaimana Wamira Mart yang telah dibangun dan dioperasikan pada 2021, pola pembangunan Wamira Mart 2022 sama.

"Wamira Mart 2021 yang kita bangun itu kan polanya juga sama, yakni dengan sistem patungan," katanya.

Ia mencontohkan Wamira Mart yang terletak di Kecamatan Larangan.

Di tempat itu, katanya, bangunan yang digunakan milik warga setempat, sehingga pemilik bangunan juga memiliki modal dalam pengelolaan toko swalayan tersebut.

"Ada juga bangunan yang dijadikan tempat Wamira Mart itu yang disewakan," katanya.

Ia menjelaskan pelaku UMKM yang diprioritaskan bisa memasarkan produknya di Wamira Mart itu yang mengikuti program wirausaha baru (WUB) yang digelar Pemkab Pamekasan.

"WUB ini merupakan program unggulan Pemkab Pamekasan, yakni melatih keterampilan bagi warga yang hendak menekuni dunia usaha," katanya.

Warga yang mendapatkan pelatihan itu, diberi pendampingan oleh petugas, seperti pendampingan mengurus izin usaha, mengakses pinjaman modal, dan memasarkan hasil usahanya.

Ia optimistis dengan cara seperti itu, perekonomian kalangan pelaku UMKM akan tumbuh dengan baik, apalagi bantuan pemasaran yang difasilitasi oleh Pemkab Pamekasan tidak hanya secara luring akan tetapi juga secara daring.

Selain memfasilitasi pemasaran melalui pembentukan Wamira Mart, Pemkab Pamekasan juga mengharuskan toko ritel seperti Alfamart dan Indomart menjual produk kerajinan pelaku UMKM warga Pamekasan.

"Kenapa ini kebijakan ini kami terapkan, karena kami tidak ingin keberadaan ritel justru mematikan ekonomi masyarakat kecil, akan tetapi yang kami inginkan bahwa keberadaan ritel ini membantu menghidupkan perekonomian rakyat Pamekasan ini, khususnya para pelaku UMKM," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pamekasan Muttaqin menyebut jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Pamekasan yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan sebanyak 78.249 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 3.000 orang merupakan peserta program WUB.

"Yang saat ini hasil produknya telah kita fasilitas melalui Wamira Mart sekitar 400-an pelaku UMKM," katanya. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022