Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Prof. Budi Santoso menyatakan kampusnya siap membantu memenuhi kebutuhan dokter TNI melalui program pendidikan spesialis secara hybrid. 

Prof. Budi Santoso menjelaskan dengan perkuliahan hybrid ini, dokter militer yang sudah ada di rumah sakit milik TNI bisa mengambil program spesialis di FK Unair, namun program PPDS-nya bisa tetap dilaksanakan di rumah sakit milik TNI. 

"Mereka menempuh proses PPDS di rumah sakit TNI. Namun untuk proses rekrutmen, penilaian, pelantikan sampai kelulusannya nanti di sini," katanya melalui keterangan, Sabtu. 

Bedanya dengan PPDS biasa, dokter militer ini nantinya tidak akan belajar di RSUD Dr. Soetomo maupun Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), namun di rumah sakit milik TNI yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

"Mereka akan belajar di RS pendidikan Unair hanya di waktu tertentu saja," katanya.

Saat ini, ada sembilan program studi spesialis yang sudah siap untuk melakukan pendidikan hybrid ini. Antara lain Prodi Spesialis 1 Jantung, Obgyn, Anastesi dan Pediatri. Selain itu Prodi Spesialis 1 Bedah Saraf, Bedah Umum, Penyakit Dalam dan Radiologi serta Bedah Plastik Rekonstuksi dan Estetik. 

"Jumlah prodi spesialis yang yang akan bekerja sama dalam pendidikan ini akan bertambah nantinya. Namun sementara yang sudah siap ada sembilan," ujarnya. 

Pembelajaran dokter spesialis hybrid untuk dokter militer ini akan diberlakukan mulai tahun ajaran baru bulan April 2022 mendatang. (*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022