Pemerintah Kabupaten Tulungagung melibatkan sebanyak 32 puskesmas di daerah itu untuk mempercepat pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga atau penguat (booster) bagi kelompok pelayan publik, lansia, masyarakat rentan maupun umum.

"Kami akan berdayakan semua puskesmas yang ada untuk mengoptimalkan capaian vaksinasi penguat di 19 kecamatan yang ada di Tulungagung," kata Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Jumat.

Selama ini pelaksanaan vaksinasi penguat di Tulungagung menggunakan 12 fasilitas kesehatan tingkat II yang terdiri atas satu rumah sakit milik pemerintah daerah dan 11 rumah sakit swasta.

Namun, sejak digelar vaksinasi penguat pada awal Januari 2022, hingga saat ini capaian vaksinasi ketiga masih minim. Dari 45.669 sasaran kelompok pelayanan publik, yang sudah tervaksin penguat baru sekitar 0,41 persen.

Sementara kelompok lansia dari total sasaran 133.574, yang sudah tervaksin baru 0,83 persen atau sebanyak 1.111 orang.

Demikian juga dengan sasaran masyarakat rentan dan umum, dari target 586.661 orang yang menjadi sasaran vaksinasi penguat, yang terealisasi hanya sekitar 0,72 persen atau sebanyak 4.233 orang. "Kenapa masih sedikit, karena belum masuk 6 bulan sejak vaksinasi lengkap (dosis satu dan dua)," kata Didik.

Padahal, jika melihat syarat enam bulan pascavaksinasi kedua, jumlah warga Tulungagung yang bisa mendapat booster baru 100 ribuan orang.

Didik memastikan stok vaksin untuk penguat di Tulungagung mencukupi. Program vaksinasi penguat diselenggarakan dengan tujuan untuk menangkal varian COVID-19 yang terus bermutasi, seperti varian omicron.

Vaksin booster berbeda dengan vaksin yang diberikan pada dosis pertama dan kedua. Dosisnya pun hanya setengah. Penguat yang diberikan adalah vaksin jenis AstraZeneca, Pfizer dan Moderna.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022