Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengajak Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meningkatkan kualitas sumber daya manusia tenaga kerja di wilayah itu, untuk menghadapi tuntutan dunia kerja.

"Kadin Jatim siap bersinergi dengan Apindo menghadapi dunia industri yang semakin maju karena saat ini tenaga kerja dituntut lebih berkompeten mengembangkan kompetensi sesuai dengan bidang masing-masing," kata Adik di Surabaya, Senin.

Adik, yang sebelumnya mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Apindo Jatim Eddy Widjanarko, mengatakan bahwa Kadin Jatim memiliki beberapa lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM, seperti Kadin Institute yang bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan sejumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

"Lembaga-lembaga Kadin Jatim itu bisa memberikan pelatihan dan sertifikasi terhadap tenaga kerja sesuai kompetensi teknis dan diharapkan output-nya akan di terima oleh dunia industri," katanya.

Menanggapi tawaran itu, Ketua Apindo Jatim Eddy Widjanarko menyatakan komitmennya meningkatkan tenaga kerja melalui pelatihan dan sertifikasi yang dimiliki Kadin Jatim.

Eddy menuturkan tantangan di era globalisasi dan pasar yang kompetitif telah menuntut daya tahan dan daya saing perusahaan dalam negeri. Dan pengembangan sumber daya manusia sebagai intellectual asset menjadi salah satu faktor yang penting dalam mendukung produktivitas dan keunggulan kompetitif perusahaan.

"Oleh karena itu, Apindo tetap memiliki komitmen kuat meningkatkan tenaga kerja, dan akan melakukan pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Kadin Jawa Timur," katanya.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2021 menunjukkan, jumlah angkatan kerja Indonesia 131,5 juta jiwa. Dari jumlah itu, menurut data Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) tenaga kerja yang sudah tersertifikasi dari 2006 hingga Juni 2021 tercatat hanya sebanyak 5.737.820 tenaga kerja atau sekitar 4,3 persen.

"Kondisi di Jatim tidak jauh beda dengan nasional, hanya sedikit jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi. Dari jumlah tenaga kerja di 2021 sebesar 22,18 juta, hanya sekitar 3 persen hingga 4 persen yang sudah tersertifikasi," kata Eddy.

Eddy mengatakan, banyaknya jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi bisa menjadi salah satu faktor yang menentukan daya saing tenaga kerja Indonesia.

"Daya saing tenaga kerja Indonesia di tahun 2020 berada di peringkat 32 dunia. Capaian tersebut masih kalah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia di peringkat 22 dunia," katanya.

Oleh karena itu, Eddy menegaskan, akan banyak menggelar pelatihan dan seminar dengan tema yang menarik, misal tentang perpajakan, bea cukai, perijinan dan manajemen.

"Kami akan melakukan penguatan dari dalam karena peningkatan dan sertifikasi SDM ini sangat penting agar kinerja industri bisa terangkat dan berdaya saing tinggi. Dan ini akan menjadi salah satu program prioritas dalam kepengurusan Apindo Jatim yang baru," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022